Berita Surabaya
Seorang Siswa SD di Surabaya Positif Covid-19, Pemkot Buka Hasil Penelusuran
Seorang siswa SD di Surabaya terindikasi positif Covid-19. Temuan ini didapatkan dari hasil swab acak yang dilakukan Pemkot sebagai bentuk antisipasi
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Seorang siswa SD di Surabaya terindikasi positif Covid-19. Temuan ini didapatkan dari hasil swab acak yang dilakukan Pemkot sebagai bentuk antisipasi klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Hal ini disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Setelah ditelusuri, ternyata siswa ini baru dari luar kota dan baru pertama kali mau masuk sekolah.
"Siswa ini bukan yang sudah melakukan PTM selama ini,” kata Cak Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (30/9/2021).
Di luar kasus ini, Cak Eri menegaskan belum ada temuan baru. Sekalipun demikian, Pemkot akan terus melakukan tes secara acak.
Tiap kelas di masing-masing sekolah akan melakukan mengambil sampel sejumlah siswa. Tes ini penting dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian dalam pelaksanaan PTM.
Selain kepada sekolah, Pemkot juga berharap peran serta orang tua dan keluarga. Prokes di rumah harus terus dijaga, terutama saat berpergian.
“Makanya saya berharap orang tua murid atau wali murid untuk selalu menjaga putra putrinya. Jadi, sama-sama menjaga antara wali murid dengan gurunya kalau kita mau terus melakukan PTM,” pungkasnya.
Baca juga: Kasus Suami Bakar Istri dan Anak Hidup-hidup di Probolinggo karena Cemburu
Dinas Pendidikan Surabaya juga memastikan bahwa hingga saat ini tak ada klaster (temuan kasus dalam bentuk kelompok) di Surabaya. Sebagai bentuk antisipasi, Pemkot memastikan proses di sekolah berjalan ketat dengan sejumlah pembatasan.
Pemeriksaan uji usap juga diperluas kepada sejumlah sekolah. "Tes swab yang dilakukan kepada siswa itu merupakan bentuk kehati-hatian pemkot selama menggelar PTM di sekolah,” tegas Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho, dikonfirmasi terpisah.
Sekalipun demikian, Dispendik akan menghentikan sementara PTM tingkat SMP di Surabaya. Bukan karena adanya klaster, namun karena persiapan Pemkot untuk mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Sehingga, untuk sementara PTM di tingkat SMP dialihkan kembali ke daring. "Saat ini kita berkonsentrasi untuk mempersiapkan ANBK yang merupakan program pemerintah pusat,” katanya.
ANBK adalah penilaian yang dilakukan di setiap jenjang sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK dan sederajat. Ini merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah.
Tujuannya, untuk meningkatkan mutu pendidikan. ANBK ini akan diikuti oleh kelas 8 pada 4-7 Oktober 2021 mendatang.
Saat ini Dispendik bersama sekolah sedang mempersiapkan sarana dan prasarana penunjangnya. Di antaranya, komputer, administrasi sekolah, hingga sterilisasi tempat.