Liga 1
Fenomena Pemecatan Pelatih, Tony Ho Nilai Tak Sehat, Beri Contoh Guardiola dan Mourinho: Tak Instant
Pengamat sepak bola Tony Ho sayangkan pemecatan pelatih di tengah bergulinya kompetisi Liga 1 2021....
Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Farid Mukarrom
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Kabar pemecatan Joko Susilo dari kursi kepelatihan Persik Kediri menyita perhatian pengamat sepak bola, Tony Ho.
Diberitakan TribunJatim.com sebelumnya, manajemen Persik Kediri resmi memberhentikan Joko 'Gethuk' Susilo dari kursi pelatih.
Ini terjadi setelah klub berjuluk Macan Putih ini menuai tren buruk di BRI Liga 1 2021.
Menyikapi hal tersebut, Tony Ho yang kini menukangi klub Liga 3, Persedikab Kediri sangat menyayangkan pemecatan itu.
Tony Ho menilai fenomena pemecatan pelatih di tengah kompetisi Liga 1 merupakan situasi yang tak sehat.
Baca juga: Tony Ho Buka Suara Soal Pemecatan Pelatih di Liga 1: Pelatih Bukan Pemain Sulap
Tony Ho menyebutkan jika pelatih bukan pemain sulap yang dapat merubah tim secara instan.
Ia mencontohkan pelatih kelas dunia seperti Pep Guardiola dan Jose Mourinho.
Di mana kedua pelatih ini juga tak akan mungkin bisa merubah klub secara instan.
"Antara pengurus dan pelatih harus ada keseimbangan. Jika sudah ada kemauan, maka pengurus juga harus menyediakan kebutuhan itu juga. Pelatih bukan pemain sulap, kita juga perlu waktu," ungkapnya kepada Tribun Jatim Network, Selasa (5/10/2021).
Dijelaskan Tony Ho jika melihat kasus Persik Kediri tentu ini tidak akan menyehatkan dunia persepakbolaan di Indonesia.
Baca juga: Di saat PSG Terpuruk, Neymar Dihujat, Lionel Messi justru Adem Ayem, La Pulga Punya Ilmu Kebal
Pasalnya dalam kompetisi Liga 1 ini juga berbeda, dari kompetisi sebelumnya. Di mana ada tarik ulur penyelenggaraan kompetisi.
"Kemarin kita tahu sudah dijadwalkan lalu tak jadi. Lalu dijadwalkan lagi diundur lagi, seperti itu kemudian akhirnya jadi lagi. Kita liat dengan dinamika ini, apa semua pemain dalam keadaan prima."
"Tentu tidak, bisa di cek semua pemain pasti kondisi fisiknya menurun," imbuh pelatih asal Makassar Sulawesi Selatan.
Sehingga jika melihat kasus Joko Susilo maka, tidak fair hanya melihat dari lima pertandingan yang dijalani.