Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

PON XX Papua 2021

PON XX Papua 2021 - Minim Persiapan, Lifter Eko Yuli Irawan Sumbang Medali Emas untuk Jawa Timur

Cabor angkat besi menambah perolehan emas untuk Jawa Timur pada Rabu (6/10/2021). Kali ini medali disumbangkan Lifter andalan Jatim, Eko Yuli Irawan.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Taufiqur Rohman
KONI Jatim
Lifter andalan Jatim, Eko Yuli Irawan. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM - Cabang olahraga angkat besi menambah perolehan emas untuk Jawa Timur pada Rabu (6/10/2021).

Lifter andalan Jatim, Eko Yuli Irawan berhasil meraih medali emas di kelas 67 kilogram putra di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kabupaten Jayapura.

Peraih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 itu berhasil meraih total angkatan 313 kilogram.

Pada angkatan snatch, Eko berhasil meraih angkatan tertinggi 143 kilogram dan saat angkatan clean and jerk membukukan catatan 170 kilogram.

Padahal untuk berlaga di PON ini, Eko terbilang melakukan persiapan yang singkat.

Baca juga: Persebaya Berniat Tahan Pemainnya ke Timnas Indonesia, Aji Santoso: Klub Lain Bisa Kenapa Kami Tidak

Dia baru bergabung bersama tim Angkat besi Jatim dalam training camp yang digelar di Malang pada 15 September 2021 usai berlaga di Olimpiade Tokyo.

Sebelumnya dia harus berjuang membela Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Dia berhasil meraih medali perak usai kalah bersaing dari musuh bebuyutannya asal Tiongkok, Li Fabin.

"Alhamdulillah bisa dapat emas, karena memang targetnya emas. Saya baru mulai latihan bulan September. Setelah Olimpiade, banyak libur dan memulihkan angkatan."

"Banyak otot yang belum siap sebenarnya, jadi ada ngilu sakit dan lain-lain," kata Eko Yuli, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: PON XX Papua 2021: Tim Voli Indoor Putra & Putri Jawa Timur Keok, Pelatih Sampaikan Permintaan Maaf

Menariknya lagi Eko Yuli sebelumnya mengatakan akan tampil di kelas 61 kilogram yang menjadi kelas andalannya, tapi ternyata tetap 'moncer' di kelas 67 kilogram.

Selain itu, di kelas 67 kilogram Eko Yuli harus berhadapan dengan dua lifter senior Indonesia, yakni Triyatno dan Deni.

Namun keduanya masih kalah dari Eko Yuli.

Sehingga Triyatno hanya mampu menyumbangkan perak untuk Kalimantan Timur dan Deni harus puas mendapat perunggu untuk Bengkulu.

"Menghadapi Triyatno dan Deni juga gak gampang. Justru persaingan lebih ketat. Tidak menyangka bisa hampir 10kg bedanya."

"Tadi ketat, cuma untung menang di snatch. Jadi tinggal atur ritme untuk cari medali emas," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved