Berita Kediri
Protes Penghentian Pertunjukan Jaranan, Seniman di Kota Kediri Gelar Aksi Makan Paku Berkarat
Pegiat seni jaranan di Kota Kediri menggelar aksi protes pelarangan pertunjukan kesenian Jaranan di halaman Kantor Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, R
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Pegiat seni jaranan di Kota Kediri menggelar aksi protes penghentian pertunjukan Jaranan di halaman Kantor Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu (6/10/2021).
Protes seniman jaranan dilakukan dengan memakan paku berkarat dicampur dengan tembakau layaknya makan kerupuk.
Selain makan paku berkarat, para seniman juga menggelar pertunjukan kesenian Jaranan di halaman Kantor Kecamatan.
Ada juga pertunjukan Pecut Samandiman yang dilakukan oleh para seniman.
Pemain jaranan bergantian membunyikan pecutnya yang mengeluarkan bunyi keras.
Baca juga: Waspada Mafia Tanah Incar Lahan Tol Kediri-Tulungagung, Bupati Ingatkan Warga Tak Jual Sembarangan
Aksi para seniman ini dilakukan sebagai bentuk protes penghentian pertunjukan jaranan yang berlangsung di Lapangan Ketami, Kecamatan Pesantren, pada Minggu (3/10/2021) lalu.
Saat itu pertunjukan kesenian Jaranan tiba-tiba dihentikan oleh petugas Satgas Covid-19 Kecamatan Pesantren.
Padahal sebelumnya ada kesepakatan pertunjukan berlangsung selama 4 jam, namun baru 2 jam dihentikan oleh petugas.
Pertunjukan kesenian Jaranan yang baru pertama kali digelar saat Pandemi Covid-19 dibanjiri ribuan penonton yang membeludak memenuhi lapangan.
Baca juga: Izinkan Tempat Hiburan Malam di Kota Madiun Buka, Wali Kota Maidi Beri Sejumlah Syarat
M Hanif, Koordinator aksi Aliansi Seniman Kediri mengungkapkan, para seniman seperti kena 'prank' petugas karena dilarang menampilkan kreasinya.
Padahal para seniman juga butuh hidup dan memenuhi kebutuhan ekonominya.
Para seniman masih menunggu ditemui petugas dari kecamatan untuk mendapatkan penjelasan terkait ketentuan pertunjukan kesenian saat Pandemi Covid.
Hanif juga menjelaskan, seniman protes dengan makan paku berkarat karena sejak kesenian jaranan dilarang tampil, para seniman tidak dapat penghasilan.
Baca juga: Kuasa Hukum Pelaku Pembunuhan di Gurah Kediri Minta Kasus Dihentikan