Berita Surabaya
Kisah Sukses Owner Mano Thrift Shop, Memulai Bisnis Thrifting di Masa Pandemi
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkeren tampilan OOTD. Satu di antaranya memanfaatkan produk thrifting yang belakangan ini menjadi pilih
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Januar
Laporan wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperkeren tampilan OOTD. Satu di antaranya memanfaatkan produk thrifting yang belakangan ini menjadi pilihan bagi fashion enthusiast.
Seperti halnya yang dilakukan Cynthia (27), seorang owner dari Mano Thrift Shop, ia memulai usaha penjualan baju second atau thrift layak pakai dari kebiasaannya tampil dengan outfit yang menarik.
"Pertama hobi, dari outfitku sendiri. Banyak orang tanya kok outfit ku unik, lucu. Awalnya preloved (menjual pakaian bekas layak pakai milik sendiri)," kata Cynthia di tenant Jatim Thrift Expo 2021 di Jatim Expo, Jumat (29/10/2021).
Di sisi lain, pemutusan kerja (PHK) karena dampak pandemi membuat Chynthia putar otak mencari penghasilan lain. Kecintaannya pada bidang fashion lah yang membuat niat bulatnya terjun di dunia thrift shop.
"Aku sempat sakit dan kena PHK, jadi dari situ sempat cari-cari usaha apa ya yang bisa dilakukan apalagi saat Corona. Aku pikir usaha fashion ga ada matinya," ungkap Cynthia.
Tren menjual pakaian bekas atau biasa disebut dengan thrift shop tengah banyak diminati, terutama kalangan anak muda.
Tidak harus memiliki toko offline, bisnis thrift shop seperti milik Cynthia tetap bisa dijalani dengan memanfaatkan media sosial sebagai promosi.
Umumnya yang diperjualbelikan di bisnis ini bukan pakaian biasa, melainkan produk fashion didominasi import bekas tapi bermerk, yang harganya mahal jika kondisinya baru.
Baca juga: Rayakan Hari Jadi Humas Polri Ke-70, Kapolresta Malang Kota Gelar Silahturahmi dengan Wartawan
Begitupun dengan perempuan kelahiran Cikampek ini, ia memilih fokus pada jenis pakaian vintage-Korean Style.
Meski produk thrift shop bukan cuma terbatas pada pakaian, dia mengaku pakaian lah yang akan selalu dicari orang.
Memfokuskan produk pada satu model juga akan menjadi ciri khas yang membedakan store thrift shop milik Cynthia dengan store lainnya.
"Aku mulai riset, branding, mencari customer ini sukanya apa sih. Kayak dress, blouse model vintage, one set. Alhamdulillah dari situ orang suka," ujarnya.
Sebelum dijual, baju bekas dari Mano Thrift sudah dicuci bersih, diberi wewangian sehingga terlihat seperti pakaian baru.
Cukup merogoh kocek Rp 45 ribu hingga Rp 200 ribu, pecinta baju thrift bisa mendapatkan pakaian ala vintage maupun Korean Style.