Berita Banyuwangi
Begini Cara Banyuwangi Tumbuhkan Minat Anak Muda Belajar Tari Gandrung, Libatkan Para Maestro
Pemkab Banyuwangi kembali menggeber program “Maestro Mengajar” dengan melibatkan para maestro Tari Gandrung untuk mengajar anak-anak muda di kampung-k
Penulis: Haorrahman | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Haorrahman
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi kembali menggeber program “Maestro Mengajar” dengan melibatkan para maestro Tari Gandrung untuk mengajar anak-anak muda di kampung-kampung.
Tiga maestro terlibat, yaitu Temu, Sudartik, dan Sunasih. Ketiganya merupakan legenda hidup Tari Gandrung Banyuwangi dengan pengalaman menari puluhan tahun, bahkan pernah tampil di luar negeri.
”Maestro Mengajar ini adalah ikhtiar terus menumbuhkan rasa cinta seni-budaya di kalangan anak-anak muda. Sekaligus upaya regenerasi pelaku seni. Sering saya bilang, paham seni-budaya global penting, tetapi memahami seni-budaya kita sendiri itu harus,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Senin (8/11/2021).
Belajar pada maestro ini digelar di Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, mulai Jumat (5/11/2021) hingga Minggu (7/11/2021).
Selama tiga hari, puluhan anak muda usia SMP/sederajat dari 11 desa tampak antusias mengikuti program ”Maestro Mengajar”, yang juga digerakkan oleh Banyuwangi Youth Creative Network (BYCN).
Baca juga: Berhenti Jadi Guru, Pria Ponorogo Raup Omzet Puluhan Juta Berkat Olah Limbah Kayu Jadi Busur Panah
Mereka mempelajari gerak dasar hingga filosofi tari. Tari Gandrung sendiri merupakan tarian khas Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Ipuk sendiri melihat langsung program ”Maestro Mengajar” di Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Minggu petang (7/11/2021).
Baca juga: Ponsel Sopir Vanessa Angel Diperiksa Labfor dan Cyber Crime Polda Jatim, Diduga Jadi Bukti Petunjuk
Desi Putri, salah seorang pelajar yang mengikuti program tersebut, merespons antusias. Dia bahkan tak menyangka bisa belajar langsung dari sosok para maestro tari Banyuwangi.
Selama ini, Desi hanya membaca kiprah para maestro itu dari media maupun mendengarnya dari perbincangan di kalangan peminat tari Bumi Blambangan.
"Selama ini hanya bisa mendengar nama Bu Temu. Tidak menyangka sekarang malah bisa berhadapan dan belajar langsung Tari Gandrung sama beliau. Senang banget, rasanya tiga hari masih kurang," kata dia.
Desi merasakan perkembangan pembelajaran yang luar biasa. ”Senang banget, dulu saya enggak bisa nyinden, sekarang sudah bisa. Bahkan hari ini bisa tampil bareng Bu Temu di panggung, kayak mimpi," ujar Desi.
Program ”Maestro Mengajar” ini telah digelar di sejumlah titik, antara lain Wongsorejo, Kabat, Muncar, dan Singojuruh. Total lebih dari 100 anak muda belajar intensif Tari Gandrung dari para maestronya.
Bupati Ipuk menambahkan, akan terus mendorong program ini agar semakin banyak anak muda Banyuwangi memahami kesenian khas daerah timur Pulau Jawa itu.
Pemkab Banyuwangi
Tribun Jatim
TribunJatim.com
legenda hidup Tari Gandrung Banyuwangi
Ipuk Fiestiandani
Tari Gandrung
Sajikan Berbagai Seni dan Kuliner Khas Tionghoa, Festival Imlek 2023 Banyuwangi Ramai Pengunjung |
![]() |
---|
Warga Banyuwangi Demo Tolak Kades Jabat 9 Tahun, Keberatan Usulan Disebut 'Suara Rakyat' |
![]() |
---|
Ratusan Napi Lapas Banyuwangi Ikuti Tes Baca Alquran dengan Metode Yanbu’a |
![]() |
---|
Kapal Tak Bertuan Ditemukan Terdampar di Pantai Parang Ireng Banyuwangi, Mesin Masih Utuh |
![]() |
---|
Orang Tua Curiga Anak Gemetaran Keluar dari Rumah Kakek di Banyuwangi, Sudah 4 Kali Berulang |
![]() |
---|