Berita Jember
Banjir di Jember Datang Ketika Warga Masih Tidur, Terbangun Air Sudah Mengepung Rumah
Ny Siti Mainah tidak menyangka rumahnya di Desa/Kecamatan Semboro terkepung air ketika sedang terlelap tidur.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Ny Siti Mainah tidak menyangka rumahnya di Desa/Kecamatan Semboro terkepung air ketika sedang terlelap tidur.
Bahkan tetangganya harus menggedor pintu rumahnya ketika keluarga Siti Mainah tidak terlihat bangun dan menyelamatkan diri atau barang berharga saat banjir datang, Jumat (19/11/2021) dini hari.
"Jam 1 dini hari pintu saya digedor tetangga, sambil panggil-panggil saya kalau ada banjir. Kami semua sedang tidur, bangun-bangun air sudah datang," ujar perempuan yang akrab disapa Mai itu ketika Surya (Tribun Jatim) ke rumahnya, Jumat (19/11/2021).
Dia, bersama suami dan anaknya bergegas bangun. Namun air sudah mengepung rumahnya. Keluarga itu juga langsung mengamankan barang berharga di atas tempat yang tinggi.
Baca juga: Truk Muat 6 Ton Durian Terguling di Probolinggo, Muatan Tumpah Berserakan, Badan Kendaraan Melintang
Air juga masuk ke dalam rumah Mai. Ketika Surya (Tribun Jatim Network) mendatangi rumah Mai, air masih di atas mata kaki orang dewasa di dalam ruang tamunya.
Meski rumahnya dikepung air, bahkan air juga masuk dalam rumahnya, Mai memilih tidak mengungsi. "Ya tidak ngungsi, tetap di dalam rumah," katanya.
Namun keluarga Mai, dan sejumlah tetangganya tidak bisa memasak. Mai bilang kondisi sekitar rumahnya lebih aman daripada permukiman yang dekat Daerah Aliran Sungai (DAS) Rowotapen yang sejak Kamis (18/11/2021) malam meluap.
Baca juga: Begal di Kota Malang Beraksi Dini Hari, Ancam Pakai Pisau Seorang Istri yang Hendak Jemput Suami
Luapan sungai itu menggenangi ratusan rumah di Desa Sidomekar dan Desa Semboro Kecamatan Semboro.
"Tidak bisa memasak, karena alat masak terendam. Tadi sudah dapat nasi bungkus," imbuhnya.
Kondisi banjir di daerah yang lebih dekat dengan DAS Rowotapen lebih tinggi. Bahkan hingga Jumat (19/11/2021) siang, ketinggian masih mencapai dada orang dewasa.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Ponpes Ar Rosyid Jember Terendam Banjir, 5 Rumah Terancam Akibat Tanah Longsor
Karenanya, pihak Muspika Semboro membuatkan dapur umum untuk dua desa tersebut. Dapur umum untuk warga terdampak banjir Desa Semboro ditempatkan di Balai Desa Semboro, sedangkan untuk Desa Sidomekar ditempatkan di sebuah rumah warga desa setempat.
"Warga di Desa Sidomekar ada 45 KK terdampak, sedangkan di Desa Semboro ada 210 KK yang terdampak. Ketika kami mengetahui ada banjir, kami langsung memantau kondisi warga, termasuk warga yang diperlukan mengungsi. Selain itu, kami juga langsung menyediakan makanan untuk sarapan warga terdampak banjir," ujar Camat Semboro Okto Haryanto.
Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman meninjau lokasi banjir di Desa Semboro, Jumat (19/11/2021). Gus Firjaun kembali menekankan penanganan darurat kepada warga terdampak banjir harus diutamakan.
"Kebutuhan makan mereka harus terpenuhi, juga bantuan yang dibutuhkan. Terus kami imbau, warga juga waspada untuk meminimalkan korban jiwa ketika ada bencana," ujar Gus Firjaun.
Gus Firjaun mendatangi sejumlah warga yang bertahan di rumahnya, meskipun sekitar rumah mereka dikelilingi genangan air selutut hingga setinggi dada orang dewasa. Dia menyerahkan bantuan kepada warga terdampak.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, banjir dan tanah longsor terjadi di tiga kecamatan di Jember pada Kamis (18/11/2021) malam. Banjir berlanjut hingga Jumat (19/11/2021).
Banjir terjadi di Desa Bangsalsari Kecamatan Bangsalsari, berdampak pada 20 rumah warga terendam, dan dua ponpes yakni Ponpes Ar-Rosyid dan MHI. Banjir juga terjadi di Desa Sukorejo Kecamatan Bangsalsari yang berdampak pada 32 rumah warga.
Di Kecamatan Tanggul, banjir terjadi di Desa Tanggul Wetan dan Desa Klatakan. Sementara di Kecamatan Semboro, banjir genangan melanda Desa Sidomekar dan Semboro yang masih melanda hingga Jumat (19/11/2021).
Sementara tanah longsor terjadi di Desa Banjarsari Kecamatan Bangsalsari. Tanah longsor menutup jalan desa setempat sepanjang kurang lebih 35 meter.
Sungai yang meluap dan menggenangi permukiman warga itu semuanya berhulu di Pegunungan Argopuro.
Banjir yang terjadi di Desa Klatakan, Tanggul Wetan, Semboro, dan Sidomekar, merupakan satu aliran mulai dari hulu Desa Selodakon Kecamatan Tanggul yang berbatasan dengan hutan di lereng Gunung Argopuro.
Sedangkan banjir yang terjadi di Desa Bangsalsari dan Sukorejo merupakan aliran sungai yang berasal dari Desa Tugusari Kecamatan Bangsalsari, yang juga berada di lereng Gunung Argopuro.