Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Semeru Erupsi

Gunung Semeru Erupsi, Rossa Berlarian Panik hingga Terpisah dari Suami dan Ibu, Anak Terus Menangis

Gunung Semeru erupsi, Rossa berlarian panik hingga terpisah dari suami dan ibu, anak menangis, kini rumahnya di Lumajang hancur. Bersyukur selamat.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Hayu Yudha Prabowo
Suasana di Dusun Sumbersari Umbulan, Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, usai Gunung Semeru erupsi, Senin (6/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Saat Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) kemarin, Rossa, warga Dusun Sumbersari Umbulan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, sempat berpisah dengan suaminya.

Ibu satu anak itu panik dan berlari meninggalkan rumah bersama dengan suami dan anaknya, saat lahar dingin turun dari kawah Mahameru.

Karena terlalu panik, Rossa mengaku tidak tahu dia berlari ke arah mana. 

Yang dia ingat hanyalah dia berlari mengikuti warga dan meninggalkan ibunya yang pada saat itu masih berada di rumah.

"Saya lari takut ikut orang-orang. Kemudian sampai di tempat aman, suamiku balik menjemput ibu saya. Setelah itu saya gak ketemu sampai anak saya nangis," ucapnya kepada Tribun Jatim Network, Senin (6/12/2021).

Saat berkumpul bersama warga lainnya, Rossa kemudian mendapat tumpangan untuk menaiki mobil bersama warga yang lain.

Saat itu dia hanya pasrah, melihat raut wajah orang-orang yang ketakutan, dan suara buah hatinya yang terus menangis.

Rossa pun tak tahu, pada saat itu mau dibawa kemana. Dia hanya berharap, suami dan ibunya yang masih berada di kampung bisa selamat.

Baca juga: Detik-detik Gunung Semeru Semburkan Awan Panas, Warga Panik sampai Tak Bisa Tidur

"Saya bingung, melihat asap dari gunung itu terus mengepul. Kemudian saya ikut ke mobil, sampai saya gak tahu mau dibawa sama orang kemana. Saya hanya ingat dibawa ke Kali Lengkong," terangnya.

Pasrah dengan keadaan, Rossa akhirnya bisa bertemu dengan suaminya selepas azan maghrib.

Mereka bertemu di sebuah posko pengungsian yang berada di Desa Supiturang, Kabupaten Lumajang.

Rossa menceritakan, erupsi Gunung Semeru sudah terjadi sejak 1 Desember 2021 lalu.

Pada saat itu, lahar dingin tidak sampai turun hingga ke jalur lahar Gunung Semeru.

Kemudian tepat di 4 Desember 2021, banyak warga yang berteriak lari ketakutan melihat kepulan abu vulkanik yang turun dari kawah Mahameru.

"Saat erupsi kami tidak mendengar suara dentuman. Tiba-tiba abu mulai turun dengan lebat disertai dengan hujan. Kemudian kami lari ketakutan dan tidak sempat membawa harta benda kami," ungkapnya.

Akibat erupsi Gunung Semeru, hampir seluruh rumah yang berada Dusun Sumbersari Umbulan rusak dan tertutup abu vulkanik.

Kini, Rossa hanya bisa pasrah melihat kondisi rumahnya yang sudah tidak bisa dihuni kembali.

Dia kini berada di posko pengungsian SDN 4 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang bersama dengan 387 warga lainnya yang ikut mengungsi.

"Rumah kami hancur dan tidak bisa dipakai lagi. Saya gak tahu harus ngapain. Yang penting anak suami dan ibu saya selamat saya sudah bersyukur," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved