Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gunung Semeru Erupsi

Masjid Nurul Huda Lumajang yang Sempat Disambangi Jokowi Selamat dari Banjir Lahar Dingin Semeru

Masjid Nurul Huda Lumajang yang sempat disambangi Presiden Jokowi selamat dari banjir lahar dingin Gunung Semeru.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
Kondisi Masjid Nurul Huda di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, aman dari sapuan banjir lahar dingin Gunung Semeru, Kamis (9/12/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Masjid Nurul Huda di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, selamat dari sapuan banjir lahar dingin Gunung Semeru, Rabu (8/12/2021) malam. 

Masjid Nurul Huda itu terletak di sisi paling barat Dusun Kamar Kajang. Lokasinya, di pinggir jalan arah menuju Jembatan Piket Nol.

Masjid itu sempat disambangi Presiden Joko Widodo pada Selasa (7/12/2021) lalu, saat meninjau Jembatan Piket Nol yang putus akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Ketika itu, kondisi di dalam Masjid Nurul Huda masih dipadati oleh para pengungsi.

Namun sekarang kondisinya sudah kosong. Hanya ada beberapa barang-barang warga yang belum sempat diselamatkan. Selain itu, ada bapak-bapak yang berjaga di sekitaran masjid, karena masih ada sebagian kecil permukiman yang juga selamat dari terjangan banjir lahar dingin.

Purnadi (42) salah seorang warga mengatakan, akibat bencana alam susulan ini, tempat tinggalnya menjadi terisolir. Di sisi barat Jembatan Piket Nol terputus, sedangkan di sisi timur kampungnya dilanda banjir lahar. Bahkan, ketinggiannya mencapai sekitar 4-5 meter.

"Di sini ada 88 kepala keluarga, untung pas banjir semua selamat. Tapi karena semua jalan gak bisa dilewati, warga lari lewat lahan perkebunan yang jalannya cuma setapak," kata Purnadi, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Jembatan Piket Nol Putus Akibat Erupsi Gunung Semeru, Penambang dan Pemilik Warung Dilaporkan Hilang

Peristiwa banjir lahar dingin ini tak pernah terpikirkan oleh warga. Ini merupakan kejadian pertama kali dalam sejarah, Sungai Rojali tak mampu menampung berjuta-juta kubik material vulkanik yang turun dari Gunung Semeru.

"Ini kejadian pertama, padahal ini kawasan dataran tinggi yang paling atas. Bisa dibayangkan lahar yang ada di sungai itu sangat dalam sampai meluber ke pemukiman," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved