Muktamar NU
Pesan Rais Aam PBNU ke Semua Kader NU untuk Tidak Plin-plan
Rais Aam PBNU KH Miftahul Ahyar mengatakan NU punya potensi kekuatan yang hebat yang bisa mendunia.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Januar
Ia juga meminta saat ini warga Nahdliyin melakukan evaluasi diri terhadap apa yang sudah dilakukan dan membuat sesuatu yang mesti dilakukan agar siap memasuki Revolusi Industri 4.0 seperti yang ditanamkan oleh para pendahulu NU dalam bingkai trilogi ukhuwah.
Yakni ukhuwah Islamiyah (persaudaraan internal umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan ukhuwah insaniyah/basyariyah (persaudaraan kemanusiaan). "Kita bisa tambahkan juga ukhuwah nahdliyah di dalamnya," kata dia.
Nilai-nilai nahdliyah itu bisa menjadi cerminan moral yang prima, agar dampak negatif pergeseran tatanan dunia tidak begitu berpengaruh dalam perjalanan anak bangsa di era Revolusi Industri 4.0 dan dalam rangka meraih manfaat bonus demografi.
"Kalau era Revolusi Industri 4.0 dianggap menjadi tanda meningkatnya peradaban kemanusiaan, maka kita harus mengimbanginya dengan 4G. Yaitu, empat ajaran khas dan konsep besar Nahdlatul Ulama, sekaligus dalam rangka mengamalkan hadits di atas. Kita dan jam’iyah Nahdlatul Ulama perlu penyegaran 4G tersebut.," Ujar dia.
Nilai 4G yang dimaksud, pertama, Grand Idea. Yaitu, visi-misi Nahdlatul Ulama sebagai instrumen untuk menyatukan langkah, baik ulama struktural maupun kultural. Terutama para ulama pondok pesantren, agar berada dalam satu langkah dan satu keputusan, untuk menggalang kekuatan bersama.
Kedua, Grand Design. Berupa program-program unggulan yang terukur. Di sini, hadits di atas menyatakan, setiap awal datangnya kurun 100 tahun, Allah SWT akan mengutus seseorang, dua orang, atau beberapa orang, untuk menyegarkan kembali aturan-aturan yang sudah mulai banyak ditinggalkan.
Usia Nahdlatul Ulama saat ini sudah hampir satu abad. Kalau hitungan usia masehi, memang 95 tahun, tapi usia hijri-nya sudah mencapai 98 tahun.
Ketiga, Grand Strategi. Ini bisa dilakukan dengan mengintensifkan penyebaran inovasi yang terencana, terarah dan dikelola dengan baik, serta distribusi kader-kader terbaik Nahdlatul Ulama ke ruang-ruang publik yang tersedia.
Kader kita saat ini belum berperan maksimal di semua ruang-ruang publik yang ada. Karena itu, perlu ada grand strategy terkait keberperanan kader-kader kita.
Keempat, Grand Control. Sistem dan gerakan Nahdlatul Ulama harus bisa melahirkan garis komando secara organisatoris dari PBNU sampai kepengurusan di tingkat anak ranting.
Dari situ, Nahdlatul Ulama akan menjadi organisasi keagamaan dan sosial yang bergerak secara sistemik, proaktif, dan responsif, serta terus-menerus menebarkan kasih sayang (rahmatan lil alamin).
Nahdlatul Ulama akan mampu menebarkan kemaslahatan di dunia sampai akhirat dan bersaing di segala bidang dengan organisasi-organisasi lainnya. (lih)
Kumpulan berita terkini