Muktamar NU
Profil Gus Yahya Ketua Umum PBNU 2021-2026, Putra Pendiri PKB yang Gemar Silaturahmi ke Tokoh Dunia
Profil Gus Yahya Ketua Umum PBNU Periode 2021-2026 yang terpilih di Muktamar NU ke-34, putra pendiri PKB yang gemar silaturahmi ke tokoh-tokoh dunia.
Gus Yahya kerap menggaungkan soal khittah NU.
Saat ditanya jurnalis KOMPAS.TV, Dedik Priyatno, soal bagaimana ia bisa tetap menjalankan konsep tersebut di tengah tarik-menarik politik yang kerap menyeret NU, Gus Yahya coba kembali ke tahun 1979 di Forum Muktamar NU ke-26 (Muktamar berlangsung di Semarang). Kata dia, di Muktamar itu adalah keputusan kembali ke khittah NU.
"Diartikan sebagai, prosesi withdrawal atau penarikan diri NU dari politik praktis. Perlu digarisbawahi, politik praktis. Bukan politik, titik," kata Gus Yahya.
Politik yang dimaksud Gus Yahya adalah politik praktis.
"Ya, kompetisi politik di pemilu, pemilihan pejabat dan seterusnya. Ini memang tema yang dibikin khas orde baru. Artinya apa? NU menarik diri dalam politik praktis, karena NU tidak lagi bisa beroperasi sebagai partai, sudah difungsikan di PPP," ujarnya.
Baginya, NU harus kembali jadi organisasi sosial keagamaan. Kembali ke khittah 1979. Khittah yang disebut-sebut Gus Yahya, bermakna jalan atau garis perjuangan NU.
Lebih lanjut, Gus Yahya menjelaskan khittah NU yang dimaksud.
Pada Muktamar 1984 di Situbondo, kata dia, dirumuskanlah namanya Khittah Nahdliyah. Lalu diuraikan nilai prinsip dasar perjuangan atau disebut khittah NU.
Saat ditanya bagaiman dengan kondisi sekarang, dengan tarikan politik yang kian kencang dan selalu begitu tiap tahun, Gus Yahya lagi-lagi kembali ke Muktamar tahun 1989. Di Muktamar itu dibuat keputusan tentang panduan berpolitik NU.
"Kalau PBNU tidak boleh ikut-ikutan. Kalau warga NU boleh dan bebas berpolitik asal bertanggung jawab," ujarnya.
"Itu prinsip yang sudah diputuskan sejak lama di NU," kata Gus Yahya.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul Profil Gus Yahya Cholil Staquf, Putra Pendiri PKB dan Calon Kuat Ketum PBNU