Berita Viral
Nasib Oknum TNI Pelaku Tabrak Lari Buang Jasad, Andika Perkasa Beri Peringatan: Penjara Paling Beda
Beginilah nasib oknum TNI yang ternyata merupakan pelaku tabrak lari dan buang jasad sampai jauh dari tempat perkara kejadian.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Nasib oknum TNI pelaku tabrak lari lalu buang jasad pada akhirnya kini sudah terkuak.
Terungkap sudah identitas asli pelaku pembunuhan dua remaja korban tabrak lari.
Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan sebuah kejadian misterius.
Kejadian tersebut melibatkan keadaan dimana dua orang remaja sejoli terpaksa meregang nyawa di lokasi tabrakan.
Sementara itu, untuk menghilangkan jejak dari kejahatannya, pelaku memilih untuk membuang kedua jasad secara terpisah.
Baca juga: Ibu-ibu Jadi Korban Tabrak Lari di Jalur Pantura Tuban, Kesenggol Truk Jatuh Lalu Meninggal
Kini akhirnya terungkap sudah siapa sebenarnya pelaku yang awalnya sangat misterius itu.
Mereka adalah oknum TNI yang dengan sengaja melakukan pembuangan jasad.
Dikutip dari Tribunnews.com, ketiga oknum pelaku tersebut adalah berinisial Kolonel P yang berdinas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka.
Kemudian Kopral Dua DA dinas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro, dan terakhir Kopral Dua A di Kodim 0716/Demak.
Sementara pasangan sejoli remaja yang menjadi korban bernama Handi Saputra (18) dan Salsabila (14).

Korban Handi ditemukan di aliran Sungai Serayu Banyumas, sedangkan korban Salsabila ditemukan di muara Sungai Serayu Cilacap.
Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggald dunia.
Melansir Tribunnews.com, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan saat ini oknum TNI yang terlibat dalam kasus tabrak lari di Nagreg Jawa Barat, Kolonel P ditahan di tahanan militer tercanggih di Jakarta.
Selain itu, dua oknum TNI lain yang juga diduga terlibat dalam kasus yang menewaskan dua orang sejoli tersebut juga telah ditahan masing-masing di Bogor dan di Cijantung.
Nasib para oknum anggota TNI itu tentu saja tidak akan lepas dari pengawasan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai atasannya.
Baca juga: Gagal Taaruf dengan Perwira TNI, Nasib Roro Fitria Kini Berubah, Bakal Dinikahi Pengusaha Jakarta
"Saat ini Kolonel P ada di tahanan militer yang tercanggih, yang kita sebut smart, yang baru tahun lalu kita resmikan. Nah kemudian satu anggota Sertu AS itu ada di Bogor, dan satu lagi DA itu ada di Cijantung," kata Andika kepada wartawan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta pada Selasa (28/12/2021).
Andika Perkasa juga menerangkan soal kondisi penjara khusus yang diperuntukkan bagi para pelaku.
Bukan disatukan dalam penjara yang sama, ternyata kini pihak militer Indonesia memiliki sebuah penjara khusus bagi oknum TNI semacamnya.
Baca juga: Viral Video Keakuran Anggota Polri dan TNI dalam 1 Barak, Begini Fakta Selengkapnya!
Warga setempat yang mengetahui peristiwa kecelakaan itu sempat mengira kedua korban akan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
Namun, ketiga pria itu justru membuang tubuh Handi dan Salsabila di sebuah Sungai Serayu di daerah Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah.
Tiga sosok pelaku yang menabrak dan membuang jasad korban kecelakaan tersebut akhirnya diungkap oleh TNI.
Pusat Penerangan (Puspen) TNI memastikan kalau pelaku tabrak lari di Nagreg beberapa waktu lalu tersebut adalah anggota TNI AD.
Sebelumnya diberitakan Kompas TV, sebuah mobil berpenumpang tiga orang menabrak motor yang dinaiki dua remaja atau pasangan sejoli yang tengah berboncengan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dua remaja yang menjadi korban tabrakan tersebut yakni Handi Saputra (18) dan Salsabila (14). Kedua korban kemudian dibawa oleh pelaku yang menabraknya menggunakan mobil.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Tepi Sawah Jember Terungkap, Polisi Buru Pelaku yang Kabur-kaburan Sampai Surabaya
Diberitakan oleh Tribunnews.com, saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Andika Perkasa pernah meresmikan Smart Instalasi Tahanan Militer berteknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan pertama dalam sejarah TNI AD.
Bersama dengan sejumlah pejabat di jajaran TNI AD, Andika meresmikan Smart Instalasi Tahanan Militer di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa (20/4/2021).
Andika menjelaskan program perdana tersebut sengaja ditempatkan di Markas Pomdam Jaya di antaranya karena Jakarta merupakan tolok ukur bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

Andika mengungkapkan bahwa selama ini militer Indonesia memiliki fasilitas tersendiri sebenarnya untuk mengamankan oknum berseragam yang memiliki masalah hukum.
Selain itu, kata dia, Jakarta merupakan tempat tugas personel TNI AD dengan jumlah terbanyak.
"Jadi karena ini program perdana dan Jakarta sebagai barometer dan dari segi jumlah personel pun paling banyak, oleh karena itu kami tempatkan di polisi militer Kodam Jaya. Jadi saya titip kepada seluruh pejabat di polisi militer Kodam Jaya untuk benar-benar memanfaatkan kelebihan dari instalasi Tahanan Militer," kata Andika usai peresmian.
Andika mengatakan instalasi tahanan militer sudah sepatutnya dibuat manusiawi, aman, dan didesain sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya vandalisme, perundungan, ataupun potensi tahanan untuk mencederai diri sendiri.
"Sekarang semuanya sudah bagus dan tadi sangat aman karena semua yang berada di dalam memang di desain sedemikian rupa sehingga tidak mungkin ada vandalisme, bullying, maupun yang bisa mencederai diri sendiri," kata Andika.
Andika menjelaskan biaya pembangunan instalasi tahanan militer tersebut mencapai Rp 100 miliar.
Bangunan instalasi tahanan militer tersebut, kata dia, seluas sekitar 1500 m2 di dalam Markas Pomdam Jaya.
Instalasi tahanan militer tersebut, kata dia, mampu menampung 83 orang.
Fasilitas intalasi tahanan militer tersebut berbasis Information Communication Technology (ICT).
Baca juga: Satpam Tersambar Petir Viral di Media Sosial, Pakar: Mitos Matikan Ponsel Mencegah Sambaran Petir
Artificial Intelligence yang ditanamkan dalam sistem instalasi tahanan militer tersebut memungkinkan petugas menganalisa setiap gerak gerik para tahanan di dalamnya.
"Karena segala bentuk gerakan itu ada analisisnya dan analisisnya dilakukan langsung oleh artificial intelligence. Jadi sudah automatis," kata Andika.
Pintu utama instalasi tahanan militer tersebut sudah dilapisi dengan sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.
Alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan.
Kamera CCTV juga ditempatkan di setiap sudut ruangan untuk memantau setiap kegiatan.
Kamera CCTV tersebut juga berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.
Tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan.
Seluruh aktifitas pengawasan dan pengamanan terintegrasi dalam satu ruang komando.
Instalasi tahanan militer itu juga dilengkapi layanan kunjungan yang canggih di antaranya fasilitas kunjungan online.