Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

PWNU Jatim Mohon Rais Aam KH Miftachul Akhyar Tak Mundur Sebagai Ketua Umum MUI

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) memohon kepada Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar tidak mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Yusron Naufal Putra
Suasana rapat gabungan yang digelar kalangan PWNU Jatim di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Selasa (28/12/2021). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) memohon kepada Rais Am PBNU KH Miftachul Akhyar tidak mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Sebab, semangat Muktamar ke-34 NU di Lampung belum lama ini, semakin mengingatkan pentingnya memperhatikan kemaslahatan umat.

Permohonan ini menjadi diantara poin hasil rapat gabungan PWNU Jatim yang berlangsung di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Selasa (28/12/2021). 

Rapat yang dipimpin oleh Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Anwar Manshur dan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar itu juga dihadiri jajaran syuriah dan tanfidziyah. 

Baca juga: Satu dari Empat Komplotan Curanmor Sidonipah Dicokok, Polisi Temukan Belasan Plat Nomor Motor Curian

"Kami memohon kepada Rais Aam PBNU untuk tidak mundur dari Ketua Umum MUI untuk kepentingan kemaslahatan yang lebih besar bagi agama, bangsa dan negara, serta mengusulkan kepada seluruh PWNU se-Indonesia agar bersikap serupa dengan PWNU Jatim," ungkap Sekretaris PWNU Jatim Prof Akh Muzakki dikutip Rabu (29/12/2021). 

Dalam rapat gabungan tersebut, beberapa tokoh juga hadir. Diantaranya, Wakil Rais Syuriah KH Anwar Iskandar, Katib Syuriah PWNU, KH Syafruddin Syarif. 

Selain itu, KH M Hasan Mutawakkil Alallah, Prof KH Ali Maschan Moesa, KH Reza Ahmad Zahid, KH Abdus Salam Shohib, KH Ahmad Fahrur Rozi, KH Abdurrahman Alkautsar.

Prof Zaki mengungkapkan, dalam rapat gabungan itu sejumlah poin menjadi hasil kesepakatan. Terdapat beberapa poin penting yang juga menjadi hasil kesepakatan rapat gabungan. 

Pertama, PWNU Jatim mengajak seluruh pihak untuk mengakhiri dinamika yang terjadi selama berlangsungnya Muktamar ke-34. 

Dinamika yang sempat mencuat, harus dianggap selesai dan tidak boleh berkelanjutan agar seluruh pihak bisa berpikir positif untuk NU ke depan. 

"PWNU mendukung penuh mandataris muktamar, yakni KH Miftachuk Akhyar sebagai Rais Aam PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dalam memimpin PBNU ke depan," lanjut Prof Zaki memaparkan poin kedua. 

Sementara yang ketiga, PWNU mendorong mandataris muktamar agar membentuk tim perumus yang berkompeten. Diantara tugasnya adalah melakukan sinkronisasi hasil sidang komisi dan atau sidang pleno. 

Termasuk di bidang pemilihan ketua umum, agar bisa menjadi keputusan organisasi pada Muktamar ke-34 sebagai forum permusyawaratan tertinggi organisasi. 

"PWNU siap untuk mengawal tim perumus dimaksud dengan baik," ucap Prof Zaki. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved