Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Mojokerto

Menilik Taman Ghanjaran, Wujudkan Petani Berdikari dengan Gotong Royong Investasi

Gelak tawa riang anak-anak bersahutan, semilir angin sejuk berhembus di bawah cerahnya langit Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Sofyan Arif Candra
Pelaku UMKM di Lapak Taman Ghanjaran 

"Tapi saya rasa tidak mungkin berhasil, karena banyak desa lain yang juga membutuhkan bantuan, akhirnya kami coba untuk menawarkan ke masyarakat," ujarnya.

Zainul pun mencoba mengumpulkan warga Desa Ketapanrame untuk menawarkan konsep lanjutan Taman Ghanjaran dengan pembelanjaan aset produktif yaitu wahana permainan secara patungan.

Kepada masyarakat, ia menjelaskan untuk mewujudkan program tersebut harus terkumpul dana minimal Rp 2 Miliar.

"Kami berikan analisa, harga perlembar saham Rp 1 juta. Jadi kami jual 2 ribu lembar saham," ucap Zainul.

Untuk meyakinkan masyarakat, Zainul memberikan garansi yaitu jika investasi di Taman Ghanjaran tersebut tidak balik modal setelah berjalan lima tahun, maka saham tersebut akan dibeli lagi oleh pemerintah desa 

Konsep tersebut disambut baik oleh masyarakat, namun yang menjadi kendala adalah masyarakat Desa Ketapanrame tidak mempunyai dana untuk membeli saham tersebut.

Penjualan saham tersebut dibuka tanggal 15 Desember 2019 dan ditutup pada 15 Januari 2020.

"Sampai penjualan ditutup, baru 1.800 lembar saham yang terjual. Masih kurang 200 lembar atau kurang Rp 200 juta," kata Zainul.

Warga meminta Pemdes Ketapanrame untuk memperpanjang waktu penjualan saham setidaknya sampai akhir bulan Januari 2020, hal tersebut ia turuti.

Namun ia memberikan syarat, 1 kepala keluarga bisa membeli maksimal 10 lembar saham.

"Kalau tidak dibatasi nanti akan diborong sama warga yang kaya, kasihan yang lain," ucapnya.

Dalam waktu tambahan selama 15 hari tersebut semua lembar saham terjual, bahkan melebihi target.

Dari target 2 ribu lembar saham, Pemdes Ketapanrame mampu menjual 3.800 lembar saham dengan nilai Rp 3,8 miliar.

Agar pengelolaan Taman Ghanjaran bisa berjalan maksimal, Pemerintah Desa Ketapanrame membuat paguyuban baru berbadan hukum dengan menjadikan masyarakat pemegang saham sebagai pengurus.

"Setelah pengurus terbentuk, mereka membuat rekening bersama khusus untuk pengelolaan Taman Ghanjaran ini," jelas Zainul.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved