Berita Tulungagung
Banyak Rumah di Tulungagung Rusak karena Program Kotaku, Disperkim Tegaskan Akan Bertanggung Jawab
Banyak rumah di Tulungagung yang rusak karena pelaksanaan program Kotaku, Disperkim menegaskan akan bertanggung jawab.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sejumlah rumah di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, Tulungagung, rusak akibat proyek pemasangan box culvert program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Bagian rumah warga yang menghadap Kali Tengah, seperti teras, dapur hingga kamar mandi ambrol dan nyaris masuk ke sungai.
Warga menuntut penanggung jawab pelaksana program Kotaku ini.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Tulungagung, Anang Pratistianto, mengaku belum menerima laporan tentang kejadian ini.
Pihaknya mengaku akan melakukan verifikasi dan berkoordinasi dengan pelaksana proyek.
"Wilayah Kali Tengah memang rawan mengalami kerusakan. Posisi rumah berhimpitan dengan saluran," terang Anang Pratistianto, Senin (3/1/2022).
Lanjutnya, melihat kondisi lingkungan, kerusakan rumah warga ini sudah diprediksi.
Karena itu, pihaknya akan bertanggung jawab melalui pelaksana proyek Kotaku.
Sebab di dalam proyek ini ada kegiatan antisipasi, seperti kerusakan yang ditimbulkan.
"Seperti misalnya galian kami kena sambungan Telkom atau PDAM. Pasti akan kami perbaiki lagi," sambung Anang Pratistianto.
Karena itu, Anang akan melakukan verifikasi berapa rumah warga yang mengalami kerusakan.
Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan pelaksana proyek untuk memperbaiki.
Jika kondisi mendesak, maka akan diperbaiki secepatnya untuk mencegah kerusakan lebih besar.
"Kalau bisa bertahan, nanti menunggu proyek selesai baru diperbaiki," katanya.
Baca juga: Proyek Kotaku Merusak Rumah di Kutoanyar Tulungagung, Warga Tuntut Ganti Rugi: Bukan Bangunan Liar
Anang menambahkan, sebelum proyek pemasangan box culvert ini, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi.
Warga sudah setuju dengan proyek dan tidak ada penolakan.
Kali Tengah diberi box culvert, sehingga di atasnya tertutup dan bisa dimanfaatkan untuk jalan.
"Ke depan di atas saluran bisa dimanfaatkan untuk jalan, sehingga lebih lebar," ungkap Anang.
Kawasan Kali Tengah dipetakan menjadi kawasan kumuh.
Salah satunya karena banyaknya limbah rumah tangga yang dibuang ke dalam saluran ini.
Dengan pemasangan box culvert diharapkan warga tidak seenaknya membuang limbah rumah tangga.
"Proses pemeliharaannya juga nanti lebih mudah. Karena selama ini sedimennya luar biasa akibat aneka limbah rumah tangga," paparnya.
Proyek box culvert Kelurahan Tertek hingga Kelurahan Kutoanyar ini menelan biaya Rp 26 miliar.
Ada sekitar 250 warga yang terdampak dengan pemasangan box culvert ini.
Proyek ini bagian dari upaya pengentasan 350 hektare kawasan kumuh di lima kecamatan di Kabupaten Tulungagung.
"Proyek ini bisa mengurangi 50 hektare kawasan kumuh. Jadi nanti masih tersisa 300 hektare," pungkas Anang.