Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Cuaca Ekstrim Diprediksi hingga April, Gubernur Khofifah Minta BPBD Jatim Proaktif Lakukan Mitigasi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) proaktif dalam melakukan antisipasi terhadap potensi b

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Pemprov Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menggelar apel perdana awal tahun di kantor BPBD Jatim guna menekankan pada seluruh pasukan lapangan agar tak sampai terlambat melakukan mitigasi bencana, Senin (3/1/2022). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) proaktif dalam melakukan antisipasi terhadap potensi bencana di musim hujan akibat La Nina dan Hidrometeorologi. 

Pasalnya fenomena la nina disertai cuaca ekstrem diprediksi masih akan berlangsung bahkan hingga bulan April 2022 mendatang.

Untuk itu, hari ini, Senin (3/1/2021), secara khusus Khofifah menggelar apel perdana di kantor BPBD Jatim guna menekankan pada seluruh pasukan lapangan agar tak sampai terlambat melakukan mitigasi bencana. 

"Fenomena La Nina  diikuti Hidrometeorologi yang berakibat timbulnya bencana banjir bandang, puting beliung, longsor  dan banjir  harus benar-benar diantisipasi dengan mitigasi yang komprehensif serta kordinasi yang efektif. Hingga bulan April curah hujan masih berpotensi turun sangat tinggi. Waspada dan siap-siaga," ungkap Khofifah. 

Dicontohkannya, banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang kembali terjadi menjadi bukti bahwa perubahan iklim dan kebencanaan berlangsung secara dinamis.

Oleh karenanya, mitigasi bencana, kewaspadaan menjadi sesuatu yang harus  terus di koordinasikan kepada semua pihak agar mengantisipasi terjadinya dampak  bencana yang tidak kita harapkan.

Karenanya, di awal tahun 2022 ini, Khofifah juga meminta kepada jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk terus bergerak merespon secara cepat apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat.

Baik jajaran di bidang perdagangan, kesehatan, pendidikan hingga semua sektor untuk bergerak mengantisipasi segala hal yang dibutuhkan masyarakat. 

"Intinya adalah Mitigasi, kordinasi dan solusi efektif dari semua pihak," imbuhnya. 

Khusus untuk bidang pendidikan, Khofifah secara khusus meminta agar dilakukan excercise lebih detail terhadap kesiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Dengan capaian vaksinasi yang sudah di atas 60  persen bagi lansia dan  70 persen bagi umum. Khofifah mengungkapkan bahwa Jatim bisa segera bersiap untuk melaksanakan PTM penuh sesuai capaian vaksinasi di unit pendidikan.

"Allhamdulillah capaian vaksinasi lansia diatas 60 persen telah dicapai 29 kabupaten/ kota. Sementara vaksinasi diatas 70 persen telah dicapai 30 kabupaten/ kota. Sementara vaksinasi anak umur 6-11 tahun di atas 60 persen  telah dicapai 5 kabupaten/ kota. Maka, segera berkoordinasi dengan  gugus covid-19 di semua kabupaten/kota terkait dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dilakukan disertai penerapan Protokol Kesehatan (Protkes) dengan ketat," tegasnya. 

"Tolong segera di-excercise, untuk menentukan persentase berapa persen siswa bisa masuk dalam satu rombongan belajar, berapa jam pelajaran per hari  dan berapa kali dalam satu minggu. Semua harus di detailkan," imbuhnya. 

Di sisi lain, kaitannya Apel Pagi setiap hari Senin, Gubernur Khofifah menyatakan bahwa rencananya apel pagi akan dilakukan secara bergiliran di setiap Kantor OPD Pemprov Jatim. Hal ini disebutnya sebagai bentuk mempererat sinergitas antar OPD yang ada di jajarannya. 

"Kemarin baru turun surat edaran dari Menpan-RB, agar apel pagi dilakukan setiap minggunya di hari Senin. Kalau tiap minggu kan bagus, kalau kita keliling agar saling silaturrahim," tuturnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved