Kilas Balik
Jawaban Soeharto saat Diajukan 4 Nama untuk Capres, Ada Prabowo hingga Jusuf Kalla, Siapa Dipilih?
Soeharto ternyata pernah ditanya soal nama calon presiden. Bahkan, saat itu ada beberapa nama yang diajukan. Lalu, siapakah yang dipilih Soeharto?
TRIBUNJATIM.COM - Soeharto ternyata pernah ditanya soal nama calon presiden.
Bahkan, saat itu ada beberapa nama yang diajukan.
Lalu, siapakah yang dipilih Soeharto?
Simak jawabannya di sini!
Prabowo Subianto ternyata pernah tak dipilih Presiden Soeharto saat namanya disodorkan jadi capres.
Baca juga: Nasib Artis Cantik Dulu Nikahi Cucu Soeharto, Tak Bertahan Lama Kini Jadi Istri Aktor, Jualan Madu
Peristiwa itu terjadi setelah Presiden Soeharto lengser dari jabatannya sebagai presiden.
Nama Soeharto sendiri memang tak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa Indonesia.
Sebab, Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia selama 32 tahun.
Soeharto naik menjadi presiden seusai Soekarno lengser dari kursi kepresidenan.
Tepatnya pada pertengahan era 60-an.
Meski demikian, kekuasaaan Soeharto harus tumbang saat muncul gelombang reformasi pada tahun 1998.
Saat itu, para mahasiswa dan sejumlah tokoh yang menjadi motor reformasi, menuntut agar Soeharto segera lengser.
Namun, pasca lengser bukan berarti pengaruh Soeharto untuk dunia politik hilang sama sekali.
Sebab, Soeharto masih dimintai pertimbangan terkait sejumlah keputusan politik saat itu.
Itu seperti yang disampaikan oleh mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Fahmi Idris.
Kisah itu disampaikan Fahmi Idris dalam buku "Pak Harto The Untold Stories" terbitan Gramedia, tahun 2012 lalu.
Fahmi Idris mengungkapkan, Partai Golkar mengadakan konvensi untuk pencalonan presiden menjelang Pemilu 2004.
Peserta konvensi tersebut terdiri atas empat orang.
Di antaranya Wiranto, Surya Paloh, Akbar Tanjung, dan Prabowo Subianto.
"Jusuf Kalla yang semula ikut kemudian mundur dan memilih menjadi calon wapres untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono yang maju sebagai calon presiden," ungkap Fahmi Idris.
Terkait hal itu, Fahmi Idris pun berusaha mendapatkan nasihat dari Soeharto.
Mendapatkan pertanyaan dari Fahmi Idris soal sosok yang pantas maju sebagai calon presiden, Soeharto rupanya terdiam cukup lama.
"Kepalanya menengadah, membuat saya khawatir kalau-kalau terjadi apa-apa ketika hanya ada saya bersama Pak Harto di saat itu," jelas Fahmi Idris.
Sejurus kemudian, Soeharto pun memberikan jawaban.
Jawaban Soeharto rupanya pendek, dan hanya satu kata.
"Wallahualambisawab," ungkap Fahmi Idris.
Mendapatkan jawaban seperti itu, Fahmi Idris pun tidak berani lagi untuk bertanya.
"Itu menunjukkan beliau tidak mau lagi mencampuri urusan internal Golkar," tandas Fahmi Idris.
Kumpulan berita Kilas Balik