10 Tahun Pacaran dengan Duda 3 Anak, Presenter Ini Belum Mau Menikah dan Punya Anak, Alasannya Bijak

TRIBUNJATIM.COM - Aktris sekaligus presenter Tanah Air Anya Dwinov belum lama ini santer menjadi buah bibir masyarakat Tanah Air.

Bagaimana tidak, Anya Dwinov masih belum mau menikah bahkan memiliki anak meski usianya segera memasuki angka empat.

Padahal, Anya punya kekasih yang dipacari sejak 10 tahun lalu.

Ia mengaku memang belum memiliki panggilan dan keinginan untuk menikah.

"Eh belum ada panggilan aja kali ya maksudnya orang nanya, jomblo? Enggak, gak jomblo, untuk 10 tahun terakhir aku punya pasangan tetap namanya Hadi, gak ditutup tutupin gak ada yang disembunyikan," ujar Anya Dwinov saat menjadi bintang tamu "Brownis" Trans TV.

Baca juga: Kenakalan Rezky Aditya Ternyata Sudah Dibongkar ke Citra Kirana, Termasuk Punya Anak di Luar Nikah?

"Tapi memang apa ya kan kayak panggilan untuk menikah itu belum ada."

Menariknya, kekasih yang telah dikencani Anya Dwinov itu sudah sepakat untuk menerima keputusannya.

Anya Dwinov menyebut, sang kekasih yang bernama Hadi itu memahami perasaan dan keinginannya.

"Udah (sepakat) dia juga memahami, dia juga cukup mengikuti lah karena balik lagi itu kan butuh kesepakatan berdua ya," ungkap Anya Dwinov.

"Yang satu menginginkan kalau yang satu belum pengin ya jangan dipaksain."

Baca juga: Nasib Artis Dulu Dicap Pelakor, Bahagia Dinikahi Pengusaha, Kini Nikmati Naik Limousine Mewah di US

Anya Dwinov menyebut Anya akui tak mau punya anak juga telah datang sejak empat tahun yang lalu.

"Memang empat tahun terakhir lah aku sudah memiliki satu keputusan yang mantap bahwa aku memilih untuk tidak memiliki anak sendiri. Walaupun pemikiran itu udah ada saat aku usia 20-an."

Kendati demikian, Anya Dwinov mengaku sempat tak menerima dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Pasalnya, keluarga masih ingin Anya Dwinov menikah dan memiliki keturunan.

Baca juga: Potret Raut Bahagia Puput Nastiti Devi setelah Melahirkan, Dikunjungi Anya Dwinov dan Rico Ceper

"Tapi masih ada ego-ego, terus culture keinginan dari keluarga dari lingkungan yang meminta aku untuk ingin punya anak sendiri," paparnya.