Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bisnis

Ada Diskon PPN 50 Persen, Arebi Optimis Penjualan Properti di Tahun 2022 Bisa Tumbuh 30 Persen

Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) optimis di tahun 2022 ini penjualan produk properti akan meningkat hingga 30 persen. Meski stimulus Paja

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Ndaru Wijayanto
Arebi
Ketua DPD Arebi Jatim, Budiono Yuwono usai terpilih dalam Musda Arebi Jatim yang digelar di Surabaya, Kamis (20/1/2022). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) optimis di tahun 2022 ini penjualan produk properti akan meningkat hingga 30 persen. Meski stimulus Pajak Penambahan Nilai (PPN) hanya diskon 50 persen.

Wakil Ketua Umum VII, DPP Arebi, Putu Subada Kusuma, mengatakan, pasar properti tahun lalu sangat terbantu dengan adanya free PPN hingga 100 persen.

"Karena itu, tahun ini meskipun free PPN diturunkan menjadi 50 persen tetap akan berdampak positif," kata Putu Subada, Minggu (23/1/2022).

Lebih lanjut Putu menyebutkan, banyak konsumen yang tertarik membeli properti karena adanya stimulus free PPN tersebut. Karena harganya secara tidak langsung berkurang signifikan.

"Kami berharap, agar stimulus tetap dipertahankan dengan posisi free PPN 100 persen. Karena kondisinya masih pandemi. Kami berharap pemerintah mengevaluasi lagi. Properti memiliki multi efek yang luas. Apalagi sekarang harga komoditas juga bagus sehingga bisa menggerakan properti,” beber Putu Subada.

Sementara itu, Ketua DPD Arebi Jatim, Budiono Yuwono, menambahkan, kendati stimulus free PPN hanya untuk rumah primary, namun hal itu tetap akan menggerakan market properti tahun ini. Meskipun tahun lalu penjualan primary market masih kecil dibanding dengan secondary market.

“Meskipun diturunkan, free PPN tetap ada dampaknya. Apalagi tahun lalu banyak developer yang membangun rumah ready. Sehingga sisanya bisa dihabiskan tahun ini,” jelas Budiono.

Dikatakan, tahun lalu market properti tumbuh sekitar 30 persen dibandingkan tahun 2020. Pertumbuhan tersebut selain karena adanya free PPN hingga 100 persen, juga banyak rumah second yang dijual dengan harga negosiasi di bawah harga pasar karena butuh dana.

Sehingga transaksi properti tahun lalu, sekitar 80 persen, disumbangkan dari penjualan properti second (secondary market). Selain dari penjualan rumah, pasar skunder juga banyak disumbangkan dari sewa rumah, ruko maupun pergudangan.

“Posisinya 60 persen sewa dan 40 persen dari penjualan. Tahun ini kami masih optimis, pasar properti tetap akan tumbuh sekitar 30 persen,” ungkap Budiono.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Selain karena stimulus free PPN terutama untuk rumah pertama, juga kebutuhan rumah masih tinggi. Sehingga meskipun ukuranya lebih kecil karena harga tanah semakin melambung, tetap dicari konsumen.

“Sekarang fungsi lahan semakin dioptimalkan dengan desain rumah yang menarik. Developer juga menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli rumah," tandas Budiono.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved