Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Masih Jual Stok Lama, Harga Minyak Goreng di Pasar Besar Kota Malang Di Atas Rp 14 Ribu

Harga minyak goreng di sejumlah pasar rakyat di Kota Malang hingga kini belum mengalami penurunan meski pemerintah telah melakukan stabilisasi satu ha

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/RIFKI EDGAR
Afi, pedagang sembako di Pasar Besar Kota Malang 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Harga minyak goreng di sejumlah pasar rakyat di Kota Malang hingga kini belum mengalami penurunan meski pemerintah telah melakukan stabilisasi satu harga, Selasa (25/1).

Dari pantauan di Pasar Besar Kota Malang, harga minyak goreng masih berada di angka Rp 19.500 per liter.

Harga tersebut berbeda Rp 5.500 dari rekomendasi pemerintah, yang harus menjual dengan harga Rp 14 ribu per liter.

Kebijakan tersebut telah diterapkan sejak 19 Januari 2022 lalu di seluruh Indonesia.

Hanya saja, untuk pasar tradisional diperlukan sebuah penyesuaian harga dibandingkan dengan ritel modern yang telah menerapkan stabilisasi satu harga minyak goreng.

Pemerintah pun memberikan waktu selama sepekan, sejak kebijakan stabilisasi satu harga minyak goreng diterapkan.

Baca juga: Tenaga Honorer Akan Dihapus pada Tahun 2023, Begini Tanggapan Wali Kota Malang Sutiaji

"Di Pasar Besar, harga minyak masih belum turun. Belum ada informasi dari distributor soal penurunan harga minyak goreng ini," ucap Afi, pedagang sembako di Pasar Besar.

Afi merupakan satu di antara pedagang di Pasar Besar yang belum menerima sosialisasi terkait kebijakan stabilisasi satu harga minyak goreng.

Perempuan berhijab itu, malah mendapatkan informasi mengenai satu harga minyak goreng dari media sosial dan dari konsumen.

"Sosialisasi belum ada. Saya tahunya malah dari Tiktok. Kadang, sama pembeli saya juga dibanding-bandingkan, karena di ritel modern harga sudah turun," terangnya.

Baca juga: Harga Minyak Goreng di Pasar Besar Kota Madiun Masih Rp 19 Ribu, Banyak Pengunjung Tidak Jadi Beli

Dengan kondisi tersebut, Afi tidak mengetahui, langkah apa yang harus dia lakukan, agar minyak goreng yang dia jual bisa laku.

Sejak adanya kebijakan satu harga minyak goreng tersebut, dia mengalami penurunan omset sebesar 30 persen.

Kini dia hanya berharap kepada pemerintah, agar dia dan pedagang lain di pasar rakyat bisa menjual dengan harga Rp 14 ribu per liter.

"Saya bingung harus kulakan di mana lagi. Karena di luar (distributor), harganya masih sama. Mungkin menghabiskan stok lama,"

"Saya berharap kepada pemerintah, harga minyak di pasar bisa merata. Agar saya bisa menjual yang Rp 14 ribu," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved