Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sinopsis Drama Korea

Sinopsis Drakor Hymn of Death Lee Jong Suk dan Shin Hye Sun Episode 1: Petemuan dan Perpisahan

Sinopsis drakor Hymn of Death Lee Jong Suk dan Shin Hye Sun episode 1: Petemuan dan perpisahan Yun Sim Deok dengan Kim Woo Jin.

Penulis: Dwi Prastika | Editor: Dwi Prastika
Soompi
Sinopsis drakor Hymn of Death Lee Jong Suk dan Shin Hye Sun episode 1: Petemuan dan perpisahan Yun Sim Deok dengan Kim Woo Jin. 

TRIBUNJATIM.COM - "Hymn of Death" adalah serial drama Korea yang diperankan Lee Jong Suk dan Shin Hye Sun, yang diangkat dari kisah cinta penyanyi soprano pertama Korea, Yun Sim Deok dan Kim Woo Jin.

Dalam drama ini, Lee Jong Suk memerankan karakter Kim Woo Jin seorang penulis drama panggung, sementara Shin Hye Sun memerankan tokoh penyanyi soprano, Yun Sim Deok.

Drama yang bisa ditonton di Netflix ini berjumlah 3 episode, yang dirilis pada 27 November-4 Desember 2018.

Berikut Sinopsis Drakor Hymn of Death Lee Jong Suk dan Shin Hye Sun Episode 1

4 Agustus 1926, Pukul 04.00 Feri Deoksuhwan

Seorang petugas sedang berkeliling dalam kapal yang tengah berlayar dengan menggunakan senter. Saat dia berjalan, dia mendengar suara musik dari kabin nomor 3. Dia pun mengetuk pintu. Karena tidak ada jawaban, petugas itu pun masuk.

Di dalam kamar kabin terlihat pemutar musik yang memainkan lagu. Ada juga beberapa foto dan sejumlah uang, serta jam tangan di atas meja.

Petugas tersebut menemukan sebuah surat yang diletakkan di atas koper.

Surat tersebut bertuliskan bahasa Jepang yang berarti "aku minta maaf, tapi tolong kirim koperku pulang ke rumah."

Petugas itu berpikir sejenak hingga terdengar suara yang kencang. Petugas itu langsung berlari keluar dan menemukan dua pasang sepatu yang ditinggalkan pemiliknya.

Adegan berlanjut saat Kim Woo Jin membaca sebuah naskah yang akan dipakai untuk tur di Joseon berjudul "Kematian Kim Young Il."

Hong Hae Sung (Oh Eui Sik) dan Jo Myung Hee (Jung Moon Sung) sangat senang naskahnya dipilih Kim Woo Jin untuk dipentaskan.

Kim Woo Jin, Hong Hae Sung dan Jo Myung Hee merupakan warga Joseon yang belajar di Jepang. Mereka hendak menggelar tur untuk menggalang dana asosiasi dan juga membantu mengembangkan kesenian Joseon. Mereka ingin memotivasi warga Joseon untuk memiliki harga diri dalam kesenian negaranya.

Karena membutuhkan peran wanita, Hong Nan Pa (Lee Ji Hoon) mengusulkan seseorang bergabung dengan tur mereka. Dia adalah Yun Sim Deok.

Yun Sim Deok yang mendapat permintaan tolong Hong Nan Pa datang ke tempat latihan teater. Di sana, Yun Sim Deok melihat Kim Woo Jin sedang membaca karya Takeo Arishima dalam bahasa Joseon (Korea). Yun Sim Deok mengajukan dua syarat untuk mau bergabung dalam tur. Satu di antaranya hanya mau menyanyi dan tidak ikut memainkan drama.

Setelah rapat, Kim Woo Jin kembali ke tempat tinggalnya dan menerima surat dari ayahnya beserta sejumlah uang. Dalam suratnya, ayah Kim Woo Jin (Kim Myung Soo) meminta sang anak untuk tak lagi membaca buku sastra, dan kembali menjadi pebisnis.

Di tempat latihan teater, Yun Sim Deok menjadi penasaran dengan sosok Kim Woo Jin yang dingin, karena tidak mendapat komentar Kim Woo Jin atas penampilannya. Padahal para mahasiswa lain takjub dengan penampilannya.

Yun Sim Deok kesal karena merasa diremehkan Kim Woo Jin. Namun tanpa diduga, Kim Woo Jin memuji penampilan Yun Sim Deok dan mengatakan alasannya membaca karya sastra Jepang dengan bahasa Korea karena agar tak lupa negara asalnya, meskipun saat itu negaranya sedang dijajah bangsa lain.

Lambat laun, rasa penasaran Yun Sim Deok pada Kim Woo Jin berubah menjadi rasa suka. Dia selalu merindukan kehadiran Kim Woo Jin.

Karena Kim Woo Jin sudah beberapa hari tidak ikut latihan, Yun Sim Deok mendatangi tempat tinggal Kim Woo Jin. Dia mengira Kim Woo Jin sakit dan membawakannya bubur. Saat itulah dia membaca karya Kim Woo Jin dan nama Soo San.

Hari berikutnya, polisi Jepang menggeledah tempat latihan mahasiswa Korea yang dianggap merencanakan niat buruk. Namun polisi tidak menemukan hal yang mencurigakan.

Para mahasiswa yang ketakutan menyatakan tak ingin melanjutkan drama, namun Yun Sim Deok mampu meyakinkan mereka agar mau melanjutkan drama, dengan catatan naskah disensor di beberapa bagian.

Kim Woo Jin yang senang drama tetap akan ditampilkan menjadi tertarik dengan sosok Yun Sim Deok.

Setelah itu tur mereka di Joseon pun dimulai.

Mereka mengunjungi banyak tempat untuk menampilkan drama, dan musik modern.

Saat Yun Sim Deok menyanyi, Kim Woo Jin tersenyum. Hong Nan Pa menyadari Kim Woo Jin menyukai Yun Sim Deok.

Saat acara dansa, Yun Sim Deok melihat Kim Woo Jin dan hendak mengajaknya berdansa. Namun Hong Nan Pa menghalangi Yun Sim Deok dan mengajaknya berdansa.

Dari kejauhan Kim Woo Jin melihat Yun Sim Deok berdansa dengan Hong Nan Pa.

Saat berdansa dengan Yun Sim Deok, Hong Nan Pa mengatakan pada Yun Sim Deok agar menghentikan rasa suka atau cintanya pada Kim Woo Jin agar rasa sakitnya tak semakin besar.

Yun Sim Deok yang merasa bingung dengan perkataan Hong Nan Pa langsung melepaskan tangannya dari Hong Nan Pa.

Saat itulah polisi Jepang membuat keributan dan mencari penanggung jawab tur.

Kim Woo Jin yang mengaku sebagai penanggung jawab langsung ditangkap polisi dan disiksa. Dia juga dikurung beberapa hari.

Kim Woo Jin dianggap melakukan kesalahan karena menampilkan drama yang menyinggung kebebasan warga Joseon, yang saat itu sedang dijajah Jepang.

Yun Sim Deok yang merasa sedih dan khawatir mendatangi kantor polisi. Dia terus menunggu di sana hingga Kim Woo Jin keluar dari kantor polisi.

Namun saat melihatnya pertama kali, Yun Sim Deok menangis mendapati Kim Woo Jin terluka. Terlihat banyak bercak darah di pakaian Kim Woo Jin.

Adegan diakhiri dengan kutipan sastra.

"Dengan semangat kudengarkan kutukan pada takdirku, dia satu-satunya tempat berlindung dalam hidupku yang penuh iblis," dari 26 November 1921, awal jurnalnya, jejak hati.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved