Berita Mojokerto
Atraksi Kebal Bacok yang Mendebarkakn Saat Baiat Ratusan Pendekar Pagar Nusa di PCNU Mojokerto
Atraksi kebal bacok menyelingi baiat ratusan anggota baru Pencak Silat Pagar Nusa di halaman Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, M Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO- Atraksi kebal bacok menyelingi baiat ratusan anggota baru Pencak Silat Pagar Nusa di halaman Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto, Minggu (30/1/2022).
Tampak pendekar senior Pagar Nusa menunjukkan ketangkasan pencak silat dalam atraksi kebal bacok dan mercon. Dua pendekar saling beradu kemampuan duel dengan tangan kosong di atas panggung.
Setelah itu, ratusan anggota baru Pagar Nusa menjalani baiat yang dipimpin oleh H. Abdul Muchid Pengurus wilayah Pagar Nusa Jawa Timur.
"Pagar Nusa ini mendidik santri menjadi orang yang akhlakul karimah artinya ilmu bela diri yang mereka miliki harus digunakan untuk membenahi akhlak, kemaslahatan umum dan yang terpenting menjaga kiai dan NU," jelas Muchid, Minggu (30/12022).
Baca juga: Sambut Tahun Baru Imlek, Atraksi Barongsai Menyapa Pelanggan Stasiun Surabaya Gubeng
Muchid mengatakan anggota baru diharapkan dapat menjaga ulama, bangsa dan Negara sekaligus menjaga soliditas marwah Pagar Nusa.
"Setelah disahkan harus lebih baik segala tingkah laku harus menunjukkan akhlaqul karimah," ungkapnya.
Ketua Pencak Silat Pagar Nusa Kabupaten Mojokerto, Buddi Mulyo menjelaskan baiat santri sebagai pesilat Pagar Nusa ini adalah kegiatan rutin. Setidaknya, ada 2.000 anggota baru dari 18 Kecamatan serentak menjalani baiat sekaligus memperingati Pagar Nusa ke-36 di halaman PCNU Kabupaten Mojokerto.
"Namun yang hadir baiat tidak semuanya karena masih Pandemi sehingga menyesuai protokol kesehatan," terangnya.
Dia menegaskan para santri yang telah dibaiat bahwasanya Pagar Nusa didirikan oleh para muazis bukan untuk pertandingan, menjadi geng tawuran maupun alat kepentingan yang tidak sejalan dengan aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah.
"Pagar Nusa dilahirkan oleh para muazis untuk menjaga dan melestarikan budaya leluhur asli Nusantara termasuk mempersatukan perguruan-perguruan pencak silat ini sehingga pesilat Pagar Nusa harus bisa menciptakan situasi aman," pungkasnya. (don/ Mohammad Romadoni).
Kumpulan berita Mojokerto terkini