Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Nasib Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Setelah Sejumlah Siswa di Lumajang Positif Covid-19

Nasib pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah, setelah sejumlah siswa di Lumajang dinyatakan positif Covid-19.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Samsul Hadi
Ilustrasi pembelajaran tatap muka - Nasib pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah, setelah sejumlah siswa di Lumajang dinyatakan positif Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Setelah satu bulan Kabupaten Lumajang menerapkan sistem pembelajaran tatap muka, setidaknya ada empat orang yang terpapar Covid-19 (virus Corona). Sebanyak tiga orang merupakan murid SMA, sedangkan satu orang lainnya siswa SMP. 

Dengan temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah membuat pembelajaran tatap muka terancam dihentikan. Sebab menurut aturan, sekolah bisa ditutup sementara jika ditemukan penularan virus Corona.

Kepala Dinas Pendidikan Lumajang, Agus Salim membenarkan hal tersebut.

Akan tetapi, pihaknya berupaya agar aktivitas sekolah tatap muka tetap berlangsung. Sebab sejauh ini aktivitas sekolah daring dinilai kurang efektif.

Baca juga: 12 Siswa di Tulungagung Terkonfirmasi Covid-19, SMAN 1 Boyolangu Setop PTM Terbatas Selama Seminggu

“Tidak akan ditutup lagi sekolah, karena ini sudah sesuai dengan keinginan masyarakat. Untuk masalah Covid-19, siswa yang positif sudah menjalani masa isolasi sesuai prosedural penanganan," katanya.

Agus Salim menjelaskan, adanya temuan siswa terpapar Covid-19 menjadi perhatian bagi dunia pendidikan. Artinya strategi menghadapi pandemi Covid-19 perlu diperkuat. Semua sekolah diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk mengatur skema pembatasan jumlah siswa dalam kelas.

"Peran sekolah harus tegas memastikan protokol kesehatan, menyediakan tempat cuci tangan, memastikan suhu badan, dan selalu mengenakan masker selama jam pelajaran," ujarnya.

Diketahui, sebulan lalu sebelum pembelajaran tatap muka dibuka, Pemkab Lumajang mendorong agar vaksinasi Covid-19 bagi anak dipercepat. Sebab, tanpa vaksinasi terhadap peserta didik, potensi penularan akan rentan terjadi.

"Progres vaksinasi untuk anak-anak usia anak 6-11 tahun sudah 90 persen, tinggal ini digencarkan lagi supaya bisa tuntas," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved