Berita Blitar
Kasus Covid-19 di Sekolah Terus Bertambah, Kota Blitar Tetap Terapkan PTM 100 Persen
Meski ditemukan beberapa kasus Covid-19 di sekolah, Kota Blitar tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Meski ditemukan beberapa kasus Covid-19 di sekolah, Kota Blitar tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Sebab, status penularan kasus Covid-19 di Kota Blitar masih masuk PPKM Level 1.
"Kota Blitar masih PPKM Level 1. Kegiatan PTM masih 100 persen," kata Wali Kota Blitar, Santoso, Senin (7/2/2022).
Santoso mengatakan Satgas Covid-19 Kota Blitar sudah mengambil langkah terkait temuan kasus Covid-19 di sekolah Kota Blitar.
Baca juga: Viral Postingan Facebook Pria yang Diduga Terpapar Covid dan Berwisata di Malang, Polisi Gercep
Satgas Covid-19 langsung melakukan tracing dan testing terhadap orang yang kontak erat dengan siswa positif Covid-19.
Kegiatan pembelajaran tatap muka siswa satu kelas di sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 juga dihentikan sementara.
"Siswa lainnya tetap melaksanakan PTM 100 persen. Terpenting tetap waspada dan memperketat penerapan prokes," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Samsul Hadi mengatakan kegiatan pembelajaran tatap muka tingkat SD dan SMP di Kota Blitar tetap 100 persen.
Pertimbangannya, sesuai Inmendagri daerah dengan PPKM Level 1 dan Level 2 tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen.
Sedang sesuai Surat Edaran Kemendikbud menyebutkan daerah dengan Level dua bisa atau dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka 50 persen.
"Kota Blitar, Alhamdulillah dengan kondisi yang ada dan melakukan penguatan prokes tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen dengan SOP yang ada," katanya.
Dikatakannya, jika ada kasus Covid-19 di salah satu sekolah, maka siswa tersebut langsung dilakukan tracing dan testing.
Proses kegiatan pembelajaran tatap muka untuk siswa satu kelas yang ditemukan kasus Covid-19 dilakukan secara daring atau online.
"Kalau hasil testing temuan kasus Covid-19 kurang dari 5 persen, maka satu kelas yang terdapat siswa positif Covid-19 dilakukan pembelajaran online. Kalau lebih 5 persen seluruhnya pembelajaran dari rumah," ujarnya.