Berita Madura
Kecewa, Warga Tagih Janji Politik Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah Ngantor di Kepulauan
Warga kepulauan Sumenep menagih janji politik Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah yang akan berkantor di wilayah kepulauan setelah terpilih pada
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Warga kepulauan Sumenep menagih janji politik Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah yang akan berkantor di wilayah kepulauan setelah terpilih pada Pilkada Sumenep Tahun 2020.
Pasangan Achmad Fauzi - Dewi Khalifah dinyatakan menang oleh KPU Sumenep pada tanggal 22 Januari 2021 lalu pada Pilkada Sumenep 2021.
Abdul Mahmud, salah seorang warga kepulauan Sumenep mengaku kecewa dengan janji politik tersebut, pasalnya hingga Tahun 2022 ini tidak ada realisasinya.
Padahal katanya, roda pemerintahan Achmad Fauzi-Dewi Khalifah sudah berjalan 1 tahunan.
Baca juga: Tak Diumbar, Jet Tempur Rafale yang Diincar Indonesia Ternyata Punya Tandem di Pangkalan TNI AU
"Anak TK juga bisa kalau hanya berbicara, tapi ini soal janji politik yang harus dilakukan," katanya, Sabtu (12/2/2022).
Menurutnya, janji politik itu adalah awal dari sebuah komitmen seorang figur. Bahkan untuk ngantor di wilayah kepulauan memang ditunggu-tunggu oleh warga sebagai sarana menyampaikan aspirasi yang diwujudkan dalam program.
"Artinya, jika ngantor di kepulauan akan lebih dekat dengan warga. Dan Tidak hanya itu, warga akan lebih mudah menyampaikan keluhan dan memperoleh solusi," tuturnya.
"Kami harap, janji politik yang disampaikan itu ditepati lah," pintanya.
Terpisah, Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah mengatakan bahwa ngantor di kepulauan itu bukan berarti menetap dan berlama-lama.
Selama ini kata Dewi Khalifah, ia sudah berkunjung ke wilayah pulauan.
"Kemarin saya dua hari di Pagerungan Besar. Saya ketemu dengan para pihak, baik ke lembaga pendidikan, pondok pesantren, postu, muslimat dan lainnya," tuturnya.
Pihaknya mengaku bahwa kepemimpinan dirinya bersama Bupati Sumenep Achmad Fauzi porsi kunjungan kepulau cukup intens.
"Bila dulu ada safari kepulauan, era sekarang bersama pak bupati, bisa setiap bulan berkunjung jika kondisi cuaca memungkinkan," pungkasnya.
"Saya kan juga harus berbagi tugas dengan bapak bupati. Daratan juga butuh kita. Dan kunjungan itu bukan hanya satu pulau, kita memiliki banyak pulau yang mengharuskan kita keliling pulau," katanya.
Bahkan, dirinya sempat menjadwalkan berkunjung ke Pulau Sakala yang merupakan pulau terluar atau paling timur dari zona Waktu Indonesia Barat.
"Karena tidak ada kapal akibat cuaca buruk, kami tidak bisa berangkat," katanya.
Kumpulan berita Madura terkini