Ritual di Jember Membawa Maut
Ternyata Guru Spiritual Kelompok Ritual di Jember MC Dangdut, Penampakan Rumah Dikuak Kades, Aneh?
Pimpinan kelompok yang bernama Hasan, diketahui selamat dalam ritual maut di Pantai Payangan Jember itu.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Mulanya pihak pengurus desa tidak menaruh curiga karena kegiatan yang digelar dua bulan sekali itu dirasa postif.
Misalnya membaca Alquran, dzikir dan selawat.
“Awalnya seperti itu, tapi kok lama-lama ada seperti ini, itu saya kurang tahu,” tambah dia.
Nanda menjelaskan, dari hasil penelusurannya, ritual tersebut bukan ritual pertama.
Kelompok Hasan kerap menggelar ritual di pantai.
"Namun orangnya (dulu) tidak sebanyak sekarang," katanya.

Nanda mengaku, anggota kelompok tunggal jati nusantara itu ada yang datang pada Hasan untuk berobat, punya masalah ekonomi, maupun masalah keluarga.
“Kayaknya orang yang datang ke sana itu yang susah, mungkin sakit atau kesulitan ekonomi dan masalah keluarga,” papar dia.
Dia menilai warga yang datang untuk ikut kegiatan itu berasal dari luar desa.
Kemungkinan karena diajak untuk melakukan ritual guna menyelesaikan masalah yang dialami oleh anggotanya.
Baca juga: Daftar 11 Korban Tewas dalam Ritual di Pantai Payangan Jember, Pencarian Resmi Ditutup
Di sisi lain, ibu satu di antara korban ritual maut itu tak kuasa menahan kesedihannya.
Sofiana Nazila (22) korban meninggal dunia dalam ritual maut Pantai Payangan ternyata sudah empat tahun ikut Kelompok Tunggal Jati Nusantara.
Kepada sang ibu, Sofi ikut kelompok itu untuk mencari ketenangan hati.
"Katanya mau mencari ketenangan hati, mau berubah," ujar Dewi Soleha (48), ibunda Sofiana Nazila kepada TribunJatim.com.
Baca juga: Ritual di Pantai Payangan Jember Berujung Maut, Juru Kunci Makam Samboja Sudah Ingatkan Ombak Tinggi
Sofi merupakan warga Jalan Bungur Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang.