Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ritual di Jember Membawa Maut

Firasat Ayah Bripda Febriyan Duwi Sebelum Anak Meninggal: Kayu yang Diminta Jadi Rumah Selamanya

Firasat ayah Bripda Febriyan Duwi sebelum sang anak meninggal: Ternyata kayu yang diminta jadi rumah untuk selamanya.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Tony Hermawan
Ayah Bripda Febriyan Duwi, Joko Purnomo saat menceritakan firasat sebelum anaknya meninggal terseret arus laut saat menggelar ritual di Pantai Payangan Jember, Selasa (15/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Diana, istri Bripda Febriyan Duwi, mencoba tenang setiap kali petakziah datang ke rumah duka di Desa Kaliboto, Kecamatan Jatiroto, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (15/2/2022).

Istri anggota polisi dari Kesatuan Polres Bondowoso itu seakan belum percaya suami tercinta pergi setelah terseret arus laut saat menggelar ritual di Pantai Payangan Jember.

Beban menanggung rasa kehilangan juga dirasakan ibunda Bripda Febriyan Duwi.

Matanya merah. Entah sudah berapa kali ia menangis. Dia hanya bisa mengucap kata 'Amin' tiap kali petakziah melantukan doa-doa untuk anaknya.

Sementara ayah Bripda Febriyan Duwi, Joko Purnomo terlihat tegar.

Joko Purnomo bercerita, sebelum anaknya meninggal dalam tragedi ritual maut di Pantai Payangan Jember, dirinya sempat mendapat firasat.

Dua minggu sebelum pergi, Bripda Febriyan Duwi meminta Joko Purnomo menyiapkan kayu untuk digunakan membangun rumah di Bondowoso.

"Bilangnya mau dibuat bikin kusen di rumah baru. Ternyata kayu yang diminta dijadikan rumah untuk selamanya. Kayu yang diminta aku buat plingsir pemakamannya," kata Joko Purnomo.

Joko Purnomo mengatakan, pihak keluarga menginginkan Nurhasan, Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara diadili. Sebab bagaimanapun, Nurhasan dinilai menjadi penyebab anaknya dan 10 anggota lain tewas.

"Keluarga gak ada yang tahu kalau Febri ini ikut ritual-ritual. Kalau tahu ya jelas dilarang," pungkas dia.

Sebelumnya, Kelompok Tunggal Jati Nusantara yang dipimpin Nurhasan, menggelar ritual maut di Pantai Payangan Jember, Minggu (13/2/2022).

Ada 23 orang anggota kelompok itu, dan satu orang sopir. Ritual berakhir duka, 11 orang meninggal dunia, dan 12 orang selamat.

Baca juga: Keluar Rumah Sakit, Ketua Kelompok Ritual Maut di Pantai Payangan Langsung Dibawa ke Polres Jember

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved