Rombong Bakso di Blitar Terbakar, Pembeli yang Asyik Makan Pentol Langsung Kabur

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Meski yang terbakar hanyalah rombong bakso namun itu membuat suasana yang awalnya tenang di bedak itu, mendadak beruuubah jadi gempar.

Sebab, saat terjadi kompor meleduk itu, lagi banyak pembeli yang sedang asyik menikmat bakso dan mir ayam.

Karuan, mereka langsung berlarian ke luar warung, untuk menyelamatkan diri dari kobaran api yang sudah mulai membesar. Akibat terlalu takut, tak hanya ditinggalkan bakso yang sedang dinikmati itu, mungkin juga mereka belum sempat membayar karena langsung berhamburan ke jalan raya yang ada di depan bedak tersebut.

Baca juga: Malam Berdarah di Lamongan, Ngopi di Kafe, Pemuda Desa Mendadak Dibacok, Polisi Ungkap Kronologi

Kejadian itu terjadi di lokasi berjualan bakso milik Suroso (26), warga Ponorogo namun mengontrak bedak di jalan raya Lingkungan Wonorejo, Kelurahan Kalipaang, Kecamatan Sutojayan, Selasa (15/2) siang. Meski kejadian itu sempat menggemparkan warga sekitar lokasi namun tak ada korban luka.

"Mereka (para pembeli) langsung menyelamatkan diri di saat api mulai berkobar," kata AKP Agus Susanto, Kapolsek Sutojayan.

Dugaannnya api berasal dari kompor yang ada di dalam rombong bakso itu mendadak meleduk. Penyebabnya, itu mungkin regulator yang terpasang di tabung Lpg 3 kg itu kendor. Akibatnya, itu mengenai api dan langsung membesar. "Untungnya korban sigap sehingga dengan cepat berhasil memadamkan api yang sudah berkobar di rombong bakso itu," ungkapnya.

Menurutnya, kejadiannya diperkirakan pukul 11.00 WIB atau selang satu jam buka. Saat itu, korban sudah beberapa kali melayani pembeii karena bakso dan mie ayam korban itu sudah cukup dikenal di daerah itu.

Ditambah, lokasi bedak yang disewanya itu cukup strategis karena di tepi jalan raya yang cukup ramai kendaraan. Sebab, itu selain menghubungan antarkecamatan juga jurusan ke Pantai Serang meski masih jauh.

"Yang penting, tak ada korban. Dan, korban langsung tutup paska kejadian itu karena peralatannya banyak yang terbakar," ujarnya.

Untuk berjualan itu, rombong bakso korban ditaruh di depan bedaknya. Sedang, para pembeli yang makan di tempat, makannya di dalam warung. Sepeti saat kejadian itu, diperkirakan ada lebih dari tujuh orang yang lagi menyantap bakso di dalam warung. Bahkan, ada dua pembeli yang baru dilayani oleh korban.

"Usai melayani semua pembelinya, korban masuk ke dalam warung sehingga tak ada yang menunggui rombongnya. Entah lagi apa korban itu, saat ditinggal masuk itu, ada pembeli yang mendeengar suara bluk," ungkapnya.

Bersamaan terdengar suara kompor gembros, muncul lah api besar dari kompor yang ada di dalam rombong.

Kompor itu tak lain buat memanaskan kuah bakso dan mie. Melihat api berkobar, para pembeli yang lagi asyik menikmati pentol itu langsung tak berani menahan lezatnya kuah bakso Solo itu.

Mereka langsung berlarian ke depan atau ke tepi jalan sambil berteriak panik. Karena itu berada di jalan poros di kecamatan itu sehingga warga dengan cepat mendengar dan berdatangan. Termasuk, itu juga dekat dengan kantor polsek setempat.

"Korban malah diteriaki oleh ibu-ibu, yang tak lain tetangga kiri bedaknya. Ia khawatir api itu menjalar ke mana-mana (termasuk ke rumahnya) sehingga meneriaki korban, dengan memberi tahu kalau rombong baksonya terbakar," ujarnya.

Tak berselang lama, korban keluar dan dengan berani memadamkan api yang sudah mulai membakar rombongnya. Itu disiram dengan air hingga api itu padam. Meski berhasil memadamkan api namun semua dagangan korban, yang ada di rombong itu tak terselamatkan sehingga korban langsung tutup. (fiq)

Kumpulan berita Blitar terkini