Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Amalan Harian

Tata Cara Salat Ghaib Beserta Bacaan Niat dan Terjemahannya, Dilengkapi Waktu Pelaksanaannya

Salat ghaib merupakan salat yang dikerjakan untuk orang meninggal dengan keadaan jenazah yang tidak berada di depan orang yang salat.

freepik.com
Ilustrasi salat ghaib. 

TRIBUNJATIM.COM - Berikut tata cara salat ghaib beserta niatnya.

Seperti apa tahapannya?

Simak ulasannya yang dilansir dari Tribun Sumsel, Selasa (15/2/2022).

Perlu diketahui, salat ghaib merupakan salat yang dikerjakan untuk orang meninggal dengan keadaan jenazah yang tidak berada di depan orang yang salat.

Dengan kata lain, salat ghaib adalah salat jenazah dengan jenazah yang berjauhan dari orang yang ingin menyolatinya.

Baca juga: Tata Cara Salat Tahajud Dilengkapi Bacaan Niat Salat Witir, Amalan Baik Dilakukan di Bulan Rajab

Adapun tata cara salat ghaib sama dengan salat jenazah, hanya berbeda di niatnya.

Bacaan niat salat ghaib

أُصَلِّيْ عَلَى المَيِّتِ الغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alāl mayyitil ghā’ibi arba‘a takbīrātin fardha kifāyatin lillāhi ta‘ālā.

Artinya:

Aku menyengaja sembahyang jenazah ghaib empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT.

Untuk salat ghabi ini dilakukan sebanyak empat kali takbir dan bisa ditujukan untuk jenazah Muslim secara umum, jenazah tertentu, atau jenazah massal di suatu tempat.

Lalu bagaimana dengan waktu pelaksanaannya?

Kapan waktu salat ghaib untuk jenazah diperbolehkan?

Berikut batas waktu salat ghaib yang diperbolehkan untuk menyolatkan jenazah menurut hadist Nabi.

Baca juga: Bacaan Niat Salat Tahiyatul Masjid dan Sunnah Qabliyah Jumat, Disertai Waktu Sholat dan Anjurannya 

Batas Waktu Salat Ghaib

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ شَهْرٍ [رواه البيهقى].

Dari Ibnu Abbas (diriwayatkan), sesungguhnya Nabi SAW pernah shalat atas suatu kubur setelah satu bulan [HR. al-Baihaqi].

عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أُمَّ سَعْدٍ مَاتَتْ وَالنَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَائِبٌ فَلَمَّا قَدِمَ صَلَّى عَلَيْهَا وَقَدْ مَضَى لِذَلِكَ شَهْرٌ [رواه الترمذى].

Dari Said bin Musayyab (diriwaytkan), bahwa Ummu Sa’d  meninggal sementara Nabi SAW tidak ada (di Madinah), maka ketika telah kembali datang beliau menshalatkan atasnya, padahal sudah berlalu satu bulan (dari kematiannya) [HR. at-Tirmdizi].

عَنِ الشَّعْبِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ مَا دُفِنَ فَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا [رواه مسلم].

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab 1443 H, Dilengkapi Bacaan Niatnya, Wasiat Nabi Muhammad SAW

Dari asy-Sya’bi (diriwayatkan), sesungguhnya Rasulullah saw pernah shalat atas suatu kubur setelah dikubur, lalu beliau takbir empat kali [HR. Muslim].

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ  أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ [رواه البيهقى].

Dari Abu Hurairah (diriwayatkan), sesungguhnya Nabi saw pernah shalat atas suatu kubur sesudah tiga hari kemudian [HR. al-Baihaqi].

Dari hadist-hadist di atas dapat diketahui bahwa salat ghaib atau salat jenazah bisa dilakukan hingga satu bulan setelah jenazah dikuburkan atau setelah orang meninggal dunia.

Baca artikel seputar amalan harian lainnya

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved