Dam Gambiran Jebol, Lahan Pertanian Warga Tiga Desa di Lumajang Kekeringan, Petani Keluhkan Biaya

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Lahan pertanian warga di tiga desa di Kecamatan Lumajang, Lumajang, kurang optimal mendapat pasokan air pasca setahun Dam Gambiran di atas Kali Asem jebol. Akibatnya, lahan pertanian warga mengalami kekeringan.

Lahan-lahan pertanian itu ada di Desa Boreng, Desa Blukon, dan Rogotrunan. Kurang lebih luas sawah yang kekeringan ada sekitar 300 hektare.

Kekeringan terjadi karena sebelumnya, sumber perairan sawah-sawah itu dari aliran Kali Asem.

Di sungai itu ada jalur air menuju area sawah-sawah milik warga. Akan tetapi, kurang lebih setahun lalu Dam Gambiran jebol. Materialnya menutupi pintu air menuju area persawahan.

Sawuri, petani asal Desa Boreng mengatakan, pasca setahun Dam Gambiran putus, dirinya harus mengairi lahan pertaniannya dengan mengunakan mesin pompa air. Sebagian lahannya dibor untuk mengambil sumber mata air. Akan tetapi, dengan cara ini, nyatanya air yang keluar juga tidak maksimal.

"Ini jelas bikin nambah biaya tanam karena harus beli solar. Kalau sebelum jebol, irigasi aman," kata Sawuri, Rabu (16/2/2022).

Pengairan sawah dengan cara mengebor juga dilakukan petani lain selain Sawuri. Oleh karena itu, banyak petani berharap Pemkab Lumajang segera memberi solusi. Mereka ingin Dam Gambiran diperbaiki supaya pengairan sawah kembali seperti sediakala.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan, pemerintah sebenarnya telah merencanakan perbaikan Dam Gambiran. Rencananya pembangunan akan dilaksanakan tahun ini. Kurang lebih anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki Dam Gambiran sebesar Rp 1,5 miliar.

“Tahun ini ada anggaran, meskipun tidak tuntas minimal bisa sedikit meringankan, sambil kita mencari cara untuk menuntaskan secara maksimal,” ujar Indah Amperawati.