Berita Tulungagung
UPDATE Kecelakaan Maut Bus Harapan Jaya Vs KA Rapih Dhoho, Korban Meninggal Bertambah Jadi 6 Orang
Korban meninggal dunia kecelakaan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho pada Minggu (27/2/2022) menjadi enam orang.
Penulis: David Yohanes | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Korban meninggal dunia kecelakaan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho pada Minggu (27/2/2022) menjadi enam orang.
Seorang korban yang dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang akhirnya meninggal dunia.
Korban bernama Guntur (35), warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman.
Korban meninggal hari ini, Senin (28/2/2022) setelah sehari menjalani perawatan.
"Kabar terbaru satu lagi korban meninggal dunia. Dengan demikian ada enam korban meninggal dunia," terang Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Muhammad Bayu Agustyan.
Baca juga: Breaking News, Bus Harapan Jaya Tertabrak Kereta Api di Tulungagung, Empat Meninggal Dunia
Baca juga: Harapan Jaya vs Rapih Dhoho, Daftar Nama Korban Meninggal dan Luka di RSUD dr Iskak Tulungagung

Baca juga: Balita 3 Tahun Jadi Korban Luka Berat Kecelakaan Bus Harapan Jaya Ditabrak Kereta Api di Tulungagung
Korban meninggal dunia pukul 10.00 WIB, setelah semalam dirujuk ke RSSA.
Sebelumnya Gutur mengalami luka serius di bagian dada dan tulang belakang
Guntur sempat dirawat di res zone (zona kritis) RSUD dr Iskak.
"Kondisinya memang parah, sehingga dia dirujuk. Korban meninggal saat menjalani perawatan di Malang," pungkas Bayu.
Informasi dari RSUD dr Iskak, lima pasien sudah diperbolehkan pulang.
Baca juga: Mesin Tertancap ke Tanah, Evakuasi Bus Harapan Jaya Makan Waktu 12 Jam usai Ditabrak KA Rapih Dhoho
Baca juga: Lima Korban Harapan Jaya vs Rapih Dhoho Sudah Pulang, Delapan Sudah Pindah Ruang Perawatan
Salah satunya adalah pengemudi bus Harapan Jaya AG 7679 US, Septianto Dhany Istyawan (34).
Sementara delapan pasien sisanya juga sudah membaik, dan sudah dipindah dari IGD ke ruang perawatan.
Kecelakaan bus Harapan Jaya AG 7679 US dengan Kereta Api Rapih Dhoho relasi Blitar-Surabaya terjadi di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru.
Saat itu ada iring-iringan 3 bus yang membawa 128 karyawan sebuah pabrik plastik.
Bus pertama berhasil melintasi rel kereta dari arah barat ke timur.