Berita Tulungagung
Lima Korban Harapan Jaya vs Rapih Dhoho Sudah Pulang, Delapan Sudah Pindah Ruang Perawatan
Satu orang pasien korban tabrakan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Korban
Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Satu orang pasien korban tabrakan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Korban mengalami luka serius di dada dan tulang belakang, hingga membutuhkan penanganan lebih lanjut.
"Semalam satu pasien sudah dirujuk ke Malang (RSSA)," terang Bagian Informasi RSUD dr Iskak Tulungagung, Desirani, Senin (28/2/2022).
Sementara lima pasien lainnya sudah diperbolehkan pulang.
Baca juga: PT KAI Mempersempit Jalan Desa Ketanon, Tempat Kejadian Bus Harapan Jaya vs Kereta Rapih Dhoho
Kondisi para pasien ini sudah membaik sehingga tidak membutuhkan lagi perawatan lebih lainjut.
Dengan demikian masih ada delapan korban yang masih menjalani perawatan.
"Semuanya sudah masuk ke ruang perawatan. Kondisi mereka sudah stabil," lanjut Desirani.
Salah satu pasien yang masih menjalani perawatan adalah Fury Aulia Wandira, anak perempuan berusia 3 tahun.
Fury terus menangis ditunggui orang tuanya di ruang perawatan Graha Mandiri.
Fury kemarin menjalani operasi, karena mengalami patah tulang di ketua kakinya.
Sebelumnya satu pasien meninggal dunia karena benturan keras di bagian kepala.
Korban bernama Margono Hadi (35), meninggal setelah menjalani perawatan.
Sementara empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kecelakaan bus Harapan Jaya AG 7679 US dengan Kereta Api Rapih Dhoho relasi Blitar-Surabaya terjadi di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru.