Berita Sidoarjo
Curhat Warga Sidoarjo Soal Pembersihan Kawasan Taman Pinang, Sempat Kewalahan Larang PKL Berjualan
Bersih-bersih PKL yang dilakukan Pemkab Sidoarjo di kawasan Taman Pinang Indah mendapat respon positif dari warga sekitar. Warga di kawasan perumahan
Penulis: M Taufik | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Bersih-bersih PKL yang dilakukan Pemkab Sidoarjo di kawasan Taman Pinang Indah mendapat respon positif dari warga sekitar. Warga di kawasan perumahan itu sampai memasang spanduk dukungannya.
“Kami warga perumahan Taman Pinang Indah dan Taman Pinang Asri mendukung upaya Pemkab Sidoarjo menciptakan lingkungan yang tertib dan asri bebas PKL,” demikian tulis warga dalam spanduk yang mereka pasang.
Ya, sejak beberapa waktu lalu Pemkab Sidoarjo memang sengaja membersihkan kawasan itu dari para PKL yang biasa mangkal di jalan. Razia besar-besaran dilakukan, kemudian setiap hari jalan dijaga oleh petugas agar pedagang tidak kembali lagi.
Tak hanya itu, pemerintah juga menetapkan kawasan ini menjadi daerah bebas sampah. Implementasinya, petugas melakukan patrol dan memberi sanksi kepada warga yang kedapatan membuang sampah sembarangan di sana.
Arifin, tokoh masyarakat di kawasan itu mengaku senang dengan langkah Pemkab Sidoarjo yang menerapkan kawasan bebas sampah di jalan TPI-Gading Fajar.
Pria 48 tahun yang juga menjabat Ketua RT di Kelurahan Lemah Putro itu mengaku sudah kehabisan akal melarang para PKL untuk tidak lagi berjualan.
Baca juga: Bersih dari PKL, Begini Suasana Sepanjang Jalan Taman Pinang Sidoarjo usai Digelar Penertiban
Keberadaan PKL di jalan-jalan itu dinilai Arifin sudah sangat mengganggu, bukan hanya warga TPI saja tapi juga pengendara. Keberdaan PKL itu selain menimbulkan permasalan sampah, dan menjadi biang kemacetan di sana bertahun-tahun.
“Sejak adanya PKL berjualan disini kondisi lingkungan TPI jadi kotor, banyak sampah yang dibuang sembarang di tempat lingkungan sini,” keluh Arifin.
Menurutnya, keberadaan ratusan PKL yang semakin hari semakin banyak itu sangat mengganggu, bukan hanya warga tapi juga pengguna jalan. Seingat Arifin adanya PKL itu mulai tahun 2008, sampai sekarang jumlahnya semakin banyak.
“Kalau dibiarkan terus, jalan TPI ini tambah semakin macet, kondisi sekarang saja kalau hari sabtu dan minggu sudah seperti pasar. Padahal dulu tempat ini tamannya hijau, rindang dan bisa dipakai alternatif untuk warga yang berolahraga,” tuturnya.
Baca juga: Jalan Taman Pinang Sampai Gading Fajar Jadi Kawasan Bebas Sampah di Sidoarjo
Untuk menghalau para PKL agar tidak sampai masuk ke area lingkungan dan taman, warga memasang pagar kawat berduri disepanjang jalan TPI. Langkah itu kata Arifin merupakan upaya warga TPI menghalau PKL agar tidak lagi berjualan di sana.
“Meski sudah ada pagar kawat berduri, tapi masih saja banyak PKL yang nekat berjualan,” keluhnya.
Sejak dilakukan penertiban dan setiap hari dijaga Satpol PP, jalan kawasan tengah kota itu tampak terlihat bersih karena tidak ada lagi PKL.
Arifin berharap apa yang sudah dilakukan Pemkab Sidoarjo itu tidak berhenti di tengah jalan. Karena warga TPI ingin jalan tersebut selain bersih juga rindang. Tamannya direvitalisasi agar bisa difungsikan untuk kegiatan olahraga.
“Kami mendukung penuh Pemkab Sidoarjo mewujudkan kawasan bebas sampah, bersih dari PKL. Dukungan kami bukan hanya moril, kami juga siap mendukung meteril. Kami berharap langkah Pemkab tidak berhenti sampai kondisi jalan TPI-Gading Fajar benar-benar bersih dari PKL,” ujar Arifin.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Bahrul Amig menyampaikan, perbaikan dan revitalisasi sejumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) akan dikebut tahun ini. Salah satunya adalah RTH di kawasan tengah kota seperti jalan TPI-Gading Fajar.