Harga Gas Elpiji Naik, Ini Rinciannya untuk Jawa Timur & Provinsi Lain, Imbas Perang Rusia-Ukraina?
Daftar harga gas elpiji non subsidi untuk Jawa Timur dan provinsi lainnya. Naik karena perang Rusia-Ukraina?
TRIBUNJATIM.COM - Fakta-fakta harga gas elpiji non subsidi naik.
Dalam artikel ini juga tersaji daftar harga gas elpiji non subsidi.
Untuk diketahui, mulai 27 Februari 2022, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji non subsidi.
Kenaikan tersebut mulai dirasakan pada awal Maret ini oleh masyarakat, terutama yang sehari-hari menggunakan gas elpiji tersebut, seperti para pemilik warung makan.
Melansir dari Kompas.com, berikut penyebab, jenis, dan daftar harga jual elpiji non subsidi:
Baca juga: Harga Cabe di Situbondo Terus Melejit, Pedagang Ungkap Harga Tak Stabil Selama Seminggu
Baca juga: Rincian Harga DME yang Rencananya Jadi Pengganti LPG di 2035, Cek Fakta dari Bahan hingga Efisiensi
1. Alasan harga naik
Diberitakan Kompas.com, Minggu (27/2/2022), Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan, kenaikan harga itu dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.
“Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 dollar AS/metrik ton, naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,” ujar Irto.

Terkait apakah harga gas yang naik akibat perang Rusia-Ukraina atau tidak, dia menjawab, pihaknya masih memantau lebih lanjut terkait dampaknya.
Namun, dia mengatakan, harga CPA memang sudah tinggi sebelum konflik Rusia-Ukraina memanas.
"Kita masih monitor dampak dari perang Rusia-Ukraina terhadap CPA," tutur Irto dilansir dari Kompas.com, Senin (28/2/2022).
2. Jenis gas Elpiji yang naik
Gas Elpiji yang harganya naik adalah nonsubsidi, seperti Bright Gas. Adapun ukurannya adalah 5,5 kilogram dan 12 kilogram.
Dikutip Kompas.com, Senin (28/2/2022), Pertamina memastikan tidak akan ada perubahan harga elpiji subsidi 3 kilogram.
Irto mengatakan, penyesuaian harga hanya berlaku untuk elpiji nonsubsidi yang dikonsumsi tujuh persen dari total konsumsi elpiji nasional.