Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi 2022, Umat Hindu Rayakan Pergantian Tahun Saka dengan Nyepi 24 Jam
Simak sejarah dan makna perayaan Hari Raya Nyepi. Pada tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada besok, Kamis (3/3/2022).
TRIBUNJATIM.COM - Umat Hindu akan merayakan Hari Raya Nyepi 2022.
Pada artikel ini terdapat informasi sejarah dan makna Hari Raya Nyepi.
Tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada besok, Kamis (3/3/2022).
Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka.
Dikutip dari laman Indonesia Baik, Tahun Baru Saka memiliki makna sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional.
Baca juga: 20 Link dan Ucapan Isra Miraj 1443 Hijriah, Cocok Dibagikan ke Instagram, Facebook, hingga WhatsApp
Setiap tahunnya, Umat Hindu merayakan pergantian Tahun Saka yang dilakukan dengan cara Nyepi selama 24 jam.
Hari Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.
Untuk itu, Umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.
Pada Hari Raya Nyepi, Umat Hindu akan berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan seperti biasa.
Selain itu, pada saat Nyepi juga tidak ada aliran listrik, tidak menyalakan api, dan tidak melakukan aktivitas fisik.
Baca juga: 20 Ucapan Bijak Isra Miraj 2022, Perjalanan Malam Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
Sejarah Hari Raya Nyepi

Dikutip dari denpasarkota.go.id, Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan/kalender Saka, yang dimulai sejak tahun 78 Masehi.
Adapun Agama Hindu berasal dari India.
Sebelum Masehi, kondisi di India sering diwarnai dengan pertikaian yang panjang antara suku bangsa yang memperebutkan kekuasaan sehingga penguasa (Raja) yang menguasai India silih berganti, yakni dari berbagai suku Pahlawa, Yuehchi, Yuwana, Malawa, dan Saka.
Di antara suku-suku itu yang paling tinggi tingkat kebudayaanya adalah suku Saka.
Ketika suku Yuehchi di bawah Raja Kaniska berhasil mempersatukan India maka secara resmi kerajaan menggunakan sistem kalender suku Saka.
Keputusan penting ini terjadi pada tahun 78 Masehi.
Baca juga: Arti Kata Gong Xi Fa Cai, Dilengkapi 30 Contoh Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek Bahasa Mandarin
Sejak itu, sistem kalender Saka digunakan terus menerus hingga saat ini yang disebut Tahun Saka.
Hal itu sebabnya sistem kalender Hindu "seolah-olah terlambat" 78 tahun dari kalender Masehi.
Pada tahun 456 M (atau Tahun 378 Saka), datanglah ke Indonesia seorang pendeta penyebar Agama Hindu yang bernama Aji Saka asal dari Gujarat, India.
Ia mendarat di pantai Rembang (Jawa Tengah) dan mengembangkan Agama Hindu di Jawa.
Ketika Majapahit berkuasa, (abad ke-13 M) sistem kalender Tahun Saka dicantumkan dalam Kitab Nagara Kartagama.
Masuknya Agama Hindu ke Bali kemudian disusul oleh penaklukan Bali oleh Majapahit pada abad ke-14 dengan sendirinya membakukan sistem Tahun Saka di Bali hingga sekarang.
Perpaduan budaya (akulturasi) Hindu India dengan kearifan lokal budaya Hindu di Indonesia (Bali khususnya) dalam perayaan Tahun Baru Caka inilah yang menjadi pelaksanaan Hari Raya Nyepi unik seperti saat ini.
Baca juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar All I Want Olivia Rodrigo, Kunci dari G: All I Want is Love That Lasts
Makna Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi memiliki filosofi di mana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Buana Alit (manusia) dan Buana Agung (alam dan seluruh isinya).
Dikutip dari bulelengkpab.go.id, Nyepi memiliki arti sepi atau sunyi, dan dirayakan setiap 1 tahun Saka.
Pada saat Nyepi tidak boleh melakukan aktivitas seperti keluar rumah (kecuali sakit dan perlu berobat), menyalakan lampu, bekerja, dan lain sebagainya.
Tujuannya adalah agar tercipta suasana sepi, sepi dari hiruk pikuknya kehidupan dan sepi dari semua nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung (alam semesta) dan Bhuwana Alit (manusia).
Sebelum hari raya Nyepi, dilaksanakan serangkaian upacara dan upakara yang bermaksud agar Penyucian Buana Alit dan Buana Agung berjalan dengan lancar.
Rangkaian upacara tersebut berbeda-beda, tergantung dari Genius Local Wisdom dan urun rembug masing-masing daerah serta kebijaksanaan yang ditetapkan bersama.
Hari Raya Nyepi khususnya di Bali memiliki beberapa tahapan, dimulai dari Upacara Melasti, Mecaru, dan Pengerupukan.
Kemudian diikuti oleh puncak Hari Raya Nyepi itu sendiri, dan terakhir disebut dengan Ngembak Geni.
(Tribunnews.com/Latifah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hari Raya Nyepi 2022, Berikut Sejarah dan Makna Hari Raya Nyepi