Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Gara-gara Alat Pendeteksi Banjir di Sampang Hilang Dicuri, BPBD Mengecek Debit Air Secara Manual

Upaya antisipasi bencana banjir di Kabupaten Sampang, Madura bakal tidak optimal, Jumat (4/3/2022).

Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM/Hanggara Pratama
Banjir melanda wilayah perkotaan Kabupaten Sampang, Madura beberapa hari yang lalu. Kondisi ini makin sulit diantisipasi usai alat pendeteksi banjir hilang dicuri 

TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Upaya antisipasi bencana banjir di Kabupaten Sampang, Madura bakal tidak optimal, Jumat (4/3/2022).

Pasalnya, alat pendeteksi banjir atau Early Warning System (EWS) yang diletakkan di wilayah rawan banjir tidak lagi berfungsi.

Setelah dilakukan pengecekan, ternyata salah satu komponen berupa aki telah digondol maling. 

Tak tanggung-tanggung, ada dua alat yang tidak berfungsi dan masing-masing komponen akinya dicuri.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Moh. Imam mengatakan, bahwa dua alat EWS itu terpasang di Sungai Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung dan Desa Kamoning, Kecamatan Sampang.

Baca juga: ITS Gandeng Puslitbang TU Kembangkan SWD, Alat Pendeteksi Genangan Air di Runway Pesawat Terbang

Baca juga: Panik Digeruduk Warga, 2 Maling Motor di Surabaya Ceburkan Diri ke Sungai, Sembunyi di Gorong-gorong

Insiden hilangnya komponen aki, pertama kali diketahui di lokasi Sungai Kamoning pada akhir Desember 2021 lalu.

"Kemudian pada awal Januari 2022, alat yang di Desa Daleman hilang diambil maling," ujarnya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya sudah melaporkan ke BPBD Provinsi Jawa Timur.

Tujuannya agar ada perbaikan atau pergantian alat baru.

Sementara, keberadaan alat EWS kata Moh. Imam sangat penting. 

Baca juga: Kabupaten Malang Punya Banyak Alat Pendeteksi Gempa

Sebab, ketinggian air di Sungai Kamoning dapat diketahui secara otomatis.

Melalui sistem yang masuk ke Komputer dan juga WhatsAppnya. 

"Alat tersebut semacam sensor yang begerak menyesuaikan dengan debit air," terangnya.

Setelah insiden tersebut pihaknya harus mengecek secara manual ke hulu sungai daerah Utara Sampang.

"Kalau secara manual, jelas memakan waktu, karena harus bolak balik," pungkasnya.

Baca juga: Banjir Tak Surutkan Pasangan Pengantin di Sampang Jalankan Pernikahan, Terobos Banjir Gunakan Becak

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved