Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kabupaten Malang Punya Banyak Alat Pendeteksi Gempa

Kabupaten Malang memiliki jumlah Warning Receiver System atau pendeteksi dini gempa dan tsunami terbanyak di Jawa Timur.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Yoni Iskandar
Sukabumizone
Ilustrasi 

 TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kabupaten Malang memiliki jumlah Warning Receiver System atau pendeteksi dini gempa dan tsunami terbanyak di Jawa Timur.

Wilayah yang memiliki 33 kecamatan itu memiliko empat WRS yang tersebar di beberapa wilayah

Diantaranya berlokasi di Kantor Bupati Malang, Kepanjen dam Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Jawa Timur

"Semua rawan tapi Malang ini juga rawan sehingga banyak penempatan di sini (WRS)," kata Kepala BMKB Karangkates, Musripan ketika dikonfirmasi.

Pertimbangan Kabupaten Malang memiliki alat gempat terbanyak karena dinilai rawan terjadi gempa bumi.

BMKG Karangkates juga bertempat di Kabupaten Malang, sehingga turut berkontribusi menghadirkan alat deteksi gempa bumi.

Lumajang Masuk Daftar Bahaya Tsunami, Bupati Lumajang Kerahkan BPBD Untuk Lakukan Pemetaan

Update Pemuda Mojokerto Tega Membantai Ibu dan Bapaknya, Warga Sebut Pelaku Tak Alami Gangguan Jiwa

Hasil MotoGP Catalunya: Quartararo Juara, Joan Mir dan Alex Rins Podium, Valentino Rossi Gagal Finis

"Karena saya (berkantor) di sini. Jadi pertimbangannya ya karena saya di sini jadi usul lebih banyak di sini. Kalau yang lain ini masih saya usulkan juga tapi masih proses karena ada Covid-19 ini kan anggaran juga berdampak," beber Musripan.

Selain Kabupaten Malang, wilayah lain seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, Blitar, hingga Pacitan juga rawan gempa bumi.

"Sedangkan wilayah lain hanya punya satu atau dua (WRS)," kata Musripan kepada TribunJatim.com.

Musripan menerangkan, Kabupaten Malang punya alat WRS seri terbaru yang lebih mutakhir daripada seri sebelumnya.

"WRS yang berada di kantor Bupati Malang, adalah alat generasi baru. Kemampuannya mampu mendeteksi dan mengirim sinyal ke WRS secara real-time atau cepat," kata Musripan kepada TribunJatim.com.

Di sisi lain, Musripan turut menanggapi potensi gempa yang berpotensi tsunami diprediksi akan terjadi di Selatan Pulau Jawa. Diprediksi, gelombang tsunami bisa menca 20 meter.

Kata Musripan, Kabupaten Malang berpotensi tak luput dari bencana tersebut.

BMKG Karangkates mencatat, selama 6 bulan terakhir, intensitas gempa tertinggi di Kabupaten Malang terjadi pada bulan Agustus tercatat 85 gempa. Namun gempa tersebut termasuk intensitas mangnitudo yang tidak besar.

“Juni ada 39 gempa Terus turun pada bulan Juli jadi 34 gempa Dan naik drastis di Bulan Agustus kemarin jadi 85, gempa,” kata Musripan.

Musripan menganalisa, pergerakan aktif di zona megathrust terus bergeliat.

“Ada indikasi semakin aktif gesekannya," jelas Musripan. (eW/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved