Berita Kabupaten Mojokerto
Sidang Randy Bagus, Ibu NW Beber Ancaman Pembunuhan, Paksaan Aborsi, Randy Bersimpuh Minta Maaf
Fakta terbaru dalam sidang Randy Bagus, ibu NW beberkan ancaman pembunuhan, paksaan aborsi, sampai Randy bersimpuh meminta maaf.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Sidang lanjutan kasus aborsi terhadap mahasiswi NW dengan terdakwa Randy Bagus Hari Sasongko digelar di Ruang Tirta Pengadilan Negeri Kabupaten Mojokerto, Selasa (15/3/2022).
Dalam sidang lanjutan keempat tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan tujuh saksi, di antaranya Fauzun Syarafah (45) ibu dari almarhum mahasiswi NW.
Di hadapan majelis hakim, Fauzun tampak berlinang air mata menceritakan saat mendengar NW berkomunikasi melalui handphone dengan ibu dari terdakwa Randy.
Saat itu, dia mengetahui anaknya hamil dan sudah digugurkan hingga memicu NW melaporkan Randy ke Propam Polres Pasuruan.
"Sebelumnya saya ditelepon ibu Randy yang menyampaikan laporan (NW) sudah masuk ke Propam, kemudian saya tanyakan ke NW," ungkapnya, Selasa (15/3/2022).
Namun NW tidak memberikan jawaban terkait pelaporan Randy ke Propam dan NW justru menelepon ibu Randy dengan pengeras suara.
"Dia (NW) menelepon ibu Randy di-speaker menunjukkan pada saya, NW langsung marah-marah 'kamu bohongi saya, anakku kamu bunuh,' langsung saya peluk," ucap Fauzun.
Kesaksian Fauzun juga menyebutkan perihal ancaman pembunuhan terhadap mahasiswi NW. Itu setelah NW melaporkan Randy ke Propam Polres Pasuruan, dia dihubungi ayah Randy mengancam jika akan membunuh jika janin yang dikandung NW bukan anak Randy.
Baca juga: Nasib Bripda Randy Tersangka Dugaan Aborsi Mahasiswi Mojokerto, Diberhentikan Tidak dengan Hormat
"Pertama kali saya tahu itu kalau (NW) hamil, dan dia (NW) bilang kalau dipaksa orang tua Randy, bukan Randy," bebernya.
Fauzun mengaku dia dan anak perempuannya berbeda dalam menyikapi persoalan ini. Apalagi, saat suami Fauzun sakit dan meninggal beberapa bulan sebelum NW nekat mengakhiri hidupnya.
"Waktu itu saya bilang ke NW 'sudah lupakan Randy, yang dilakukan itu adalah aib dan mari diperbaiki,'" terangnya.
Akan tetapi, saat itu NW menolak nasihat dari Fauzun dan bersikukuh agar Randy mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Dia (NW) bilang 'kok enak sudah berbuat terus pergi begitu saja, ingin membalas,' katanya seperti itu," jelasnya.
Permintaan Maaf Randy Picu Debat Panas JPU dan Kuasa Hukum