Berita Kediri
5 Penari Flying Star Wakili Kediri Tampil di Filipina, Bawakan Tari Kreasi Kontemporer
Lima penari dan satu pembina dari Flying Star Dance akan mewakili Kabupaten Kediri di ajang tari internasional yang diselenggarakan di Filipina pada A
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Lima penari dan satu pembina dari Flying Star Dance akan mewakili Kabupaten Kediri di ajang tari internasional yang diselenggarakan di Filipina pada April 2022 mendatang.
Sebelumnya, kelompok tari kontemporer ini kerap mengikuti kompetisi tari dan lomba dance di beberapa kota. Terakhir, kelompok tari yang terdiri dari para wanita ini mengikuti lomba tari yang digelar di Grand City Mall Surabaya.
Tepatnya Desember 2021 lalu, kelompok tari Flying Star Dance mengikuti perlombaan menari di Grand City. Karena bertepatan dengan Hari Ibu, mereka membawakan tarian berkonsep 'Biyung' yang artinya sosok orangtua perempuan atau dalam bahasa Jawa Si Mbok.
"Waktu itu kami ikut lomba dengan persiapan sangat minim. Waktu itu pesertanya dari berbagai kota di Indonesia. Namun tetap berusaha bagaimana bisa tampil maksimal. Ternyata di sana kami berhasil mendapatkan juara dua," ungkap Gelar Gian Crismeril selaku Founder Sanggar, Kamis (17/3/2022).
Perempuan yang akrab disapa Meril tersebut menuturkan, saat mengikuti lomba, para penari membawakan tarian yang menggambarkan kerelaaan dan perjuangan seorang ibu.
Baca juga: Ingin Untung Beli Vespa Kongo Murah, Warga Kediri Ini Malah Merugi Puluhan Juta, Begini Kronologinya
Tarian tersebut menceritakan bagaimana perjuangan keras seorang ibu hingga pengorbanan yang dilakukan bisa membuahkan kebahagiaan.
"Sosok ibu yang dikuatkan bahunya, untuk menjaga sang buah hati. Dilembutkan hatinya, dan diteguhkan kepribadiannya, untuk semangat berjuang saat yang lain menyerah," ujarnya.
Berangkat dari beberapa kompetisi tersebut, akhirnya sanggar tari Flying Star mendapat undangan untuk mewakili Indonesia khususnya Kabupaten Kediri di tari ajang internasional Filipina.
Ditanyai soal persiapan ke Filipina, Meril mengaku timnya sudah menggiatkan latihan, khususnya olah tubuh. Mereka menggelar latihan baik offline maupun online.
Baca juga: Lestarikan Budaya di Nganjuk, Disporabudpar Gelar Pembinaan Pelaku Seni dan Lembaga Adat
"Selain itu, kami juga mempelajari semakin dalam soal tema yang akan kami bawakan nanti. Tetap tarian kontemporer namun dengan sentuhan kreasi tari tradisi yang lekat dengan sejarah dan kebudayaan Kediri," paparnya.
Sementara itu, Jenny Stevania (21) salah satu peserta tari yang juga akan mewakili Kediri di ajang Filipina menuturkan, sebuah kebanggaan bisa terpilih dan mendapat kepercayaan.
"Senang sekali ketika terpilih ke Filipina karena bagi kami itu salah satu mimpi yang menjadi nyata. Kami akan gas dan berusaha maksimal untuk membawa nama harum Kediri," ungkapnya.
Ia menuturkan, selama masa persiapan timnya berlatih keras terutama masalah fisik dan olahraga.
"Kami juga latihan olah tubuh karena ini paling penting juga dalam tari. Latihan ekspresi dan penghayatan juga. Selama latihan kami tak menemui kendala berarti. Mungkin hanya di pencocokan jadwal saja," pungkasnya.
Sanggar Flying Star Dance memiliki target untuk nantinya bisa tampil di ajang internasional lain seperti di negara-negara Eropa.
Berangkatnya kelima penari untuk mewakili Kabupaten Kediri ini juga mendaparkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Kediri khususnya Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito.