Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Cerita Pedagang Kesulitan Jual Minyak Goreng Kemasan Harga Selangit, Emak-emak Pilih Rebus Masakan

Selama 27 tahun berjualan bahan pokok di Pasar Wonokromo, fenomena ketersediaan pasokan dan fluktuatifnya nilai harga minyak goreng seperti tahun

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM/ Luhur Pambudi
Rohmawati (48) saat ditemui di lapaknya, Pasar Wonokromo, Surabaya 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Selama 27 tahun berjualan bahan pokok di Pasar Wonokromo, fenomena ketersediaan pasokan dan fluktuatifnya nilai harga minyak goreng seperti tahun ini, diakui Rohmawati (48) baru pertama kali terjadi.

Perempuan berkerudung hijau itu, mengaku kaget melihat harga minyak goreng kemasan yang baru saja dipasoknya dari sales produsen minyak.

Jumat (18/3/2022) siang ini, harga minyak goreng kemasan yang harus dijualnya ke pelanggan seharga Rp48 ribu, untuk pembelian dua liter kepadamu pelanggannya, sesuai harga yang dipatok produsen.

Harga tersebut, diakui Rohmawati memberatkan para pelanggannya. Karena, harga tersebut, ternyata belum termasuk harga keseluruhan termasuk kresek kemasannya, saat dibeli pelanggan.

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan, Kodim 0833/Kota Malang Gelar Latihan Menembak Senjata Ringan

"Ini dijual Rp48 ribu, Rp1,5 ribu, belum kreseknya. Ya dari salesnya minyak SunCo. Kemarin terakhir Rp26 ribu untuk 2 liter," ujarnya saat ditemui awak media di lapaknya, Pasar Wonokromo, Surabaya, Jumat (18/3/2022).

Belum lagi selesai mengelus-elus dada karena banyak pelanggannya yang 'balik kanan' batal membeli minyak goreng kemasan dengan harga baru.

Harga minyak goreng curah, juga naiknya terbilang gila-gilaan.

Rohmawati yang masih berupaya memiliki pasokan minyak goreng curah untuk pelanggannya, merasa terpukul dengan harga minyak goreng curah yang dipasoknya dari produsen, seharga Rp19,5 ribu.

Padahal, pemerintah pusat, melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, telah menerbitkan Peraturan Mendag Nomor 11 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyak Goreng Curah seharga Rp14.000/liter.

Lantas, Rohmawati harus menjual minyak goreng curahnya itu, dengan berapa kepada pelanggan.

"Ya tahu harga minyak curah Rp14 ribu, terus mana subsidinya, di depan, enggak ada. Pelanggan saya bagaimana. Sudah berapa minggu enggak ada," pungkas Rohmawati.

Ia berharap, pemerintah dapat segera menstabilkan terlebih dahulu harga minyak goreng kemasan.

Agar masyarakat tidak kesulitan menjangkau barang kebutuhan tersebut. Yang tentunya, kondisi tersebut akan berdampak pada gerak perekonomian pasar.

"Harapannya distabilkan. Kalau dulu harga Rp18 ribu, ya kan naik dari distributor pabrik, padahal saya paling dikit 52 liter, sebelum kelangkaan,"

Seorang ibu dua anak bernama Aris berharap masyarakat dapat segera menstabilkan harga minyak goreng di pasaran.

Kenaikan harga berapapun nominal digitnya, sudah dapat dipastikan memberatkan masyarakat yang memiliki perekonomian menengah ke bawah, seperti dirinya.

Niatnya berbelanja minyak goreng untuk keperluan dapur di rumah, siang itu, mendadak urung dilakukan.

Budget keuangan yang digenggamannya saat ini, seperti tidak cukup kalkulasinya jikalau harus dibelikan minyak goreng.

Kondisi naiknya harga minyak goreng saat ini, justru memaksanya mengambil keputusan untuk menghemat ketersediaan minyak goreng yang masih ada di dapurnya.

"Enggak dapat minyak. Ya kalau ada di rumah ya dihemat. Kapan hari, Rp15 ribu, sekarang itu sampai Rp50 ribu," ungkap Aris.

Keputusan untuk menghemat pasokan minyak goreng yang masih ada di rumah, tanpa harus membeli stok barang, juga dilakukan oleh Yani.

Perempuan kelahiran asli Surabaya itu, malah lebih nekat lagi keputusannya. Yani memilih akan mengukus olahan makanan yang akan dimasak nanti untuk hidangan keluarganya.

"Rencana mau beli minyak, tapi mahal. Ya dikukus aja. Rp48 ribu, itu tadi. Enggak beli, kukus aja," pungkas Yani.

Sementara itu, Satgas Pangan Jatim dari Ditreskrimsus Polda Jatim sedang melakukan pengecekan dengan menyidak sejumlah pasar untuk memastikan kondisi pasokan dan harga minyak goreng.

Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Oki Ahadian Purwono mengungkapkan, pihaknya, mendapati pasokan minyak goreng kemasan sudah kembali normal, meski dengan harga yang masih terbilang bervariatif.

Hanya saja untuk pasokan minta goreng curah, sejumlah pedagang sempat mengeluh kepadanya, bahwa mereka masih kesulitan memperoleh pasokan.

"Kami dari hasil pengecekan ini, kami akan telusuri terhadap distribusi minyak curah.
Sejauh mana (distribusi) minyak curah, apa kendalanya," katanya seusai blusukan di Pasar Tradisional di Wonokromo, Surabaya.

Mengenai kondisi pedagang yang kesulitan menjual minyak goreng curah dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu, masih melakukan penelusuran untuk mendeteksi inti pokok permasalahan dari fluktuatif harga minyak goreng curah tersebut di tengah masyarakat.

"Nah kita lakukan penelusuran itu, sedangkan dari hasil pengecekan kami yang masih kurang adalah minyak curah. Dan kebanyakan masyarakat mencari minyak goreng curah. Nah kita akan bekerja sama dengan beberapa instansi," pungkas mantan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim itu.

Kumpulan berita Surabaya terkini

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved