Menu Diet
Penjelasan Diet Anti-inflamasi dan Manfaatnya, Syarat Khusus Prioritaskan Makanan Berbasis Tumbuhan
Diet anti-inflamasi bermanfaat untuk mengurangi peradangan. Lalu seperti apa penjelasan terkait diet ini?
Lada: seperti paprika dan cabai
Buah-buahan anti-inflamasi: Buah beri, seperti blueberry, raspberry, stroberi, dan blackberry Alpukat Tomat Zaitun Anggur Ceri
Baca juga: Intip Menu Diet Seminggu Ala Adele, Cara Menurunkan Berat Badan Pernah Dilakukan Adik Kate Middleton
Selain itu, kacang-kacangan, jamur, pulses (kacang polong, lentil, buncis), salmon liar, dan sarden juga memiliki sifat anti-inflamasi yang sangat baik.
Bahkan, rempah-rempah, khususnya kunyit yang mengandung senyawa pelindung kurkumin, telah terbukti mengurangi peradangan.
Ahli diet terdaftar Caroline Margolis pun menduga bahwa kefir (sejenis susu fermentasi) memiliki efek anti-inflamasi dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh berkat probiotik dan senyawa bioaktif di dalamnya.
"Probiotik bekerja untuk memperkuat lapisan usus, membantu merangsang respons imun yang tepat."
"Respons tersebut menginduksi jaringan sinyal yang menurunkan sitokin proinflamasi dan meningkatkan sitokin anti inflamasi untuk mengurangi peradangan dalam tubuh,” ujar Margolis.
Selain itu, makanan anti-inflamasi juga biasanya tinggi akan antioksidan.
"Antioksidan adalah molekul yang melawan radikal bebas yang merusak sel dan dibentuk dari aktivitas seluler normal atau oleh faktor ekstrinsik seperti merokok, stres, dan bahan kimia," kata ahli diet terdaftar Silvia Carli.
"Radikal bebas dikaitkan dengan perkembangan sejumlah penyakit, peradangan lebih lanjut, dan penuaan,” tambah dia.
Baca juga: Menu Diet Sehat dengan Konsumsi Stroberi, Kaya Manfaat Memperlancar Pencernaan hingga Rendah Kalori
Mengapa perlu melakukan diet anti-inflamasi?
Penelitian menunjukkan, hal-hal seperti alkohol, karbohidrat olahan, hingga kadar gula tinggi dapat menjadi biang kerok peradangan.
Apalagi, jika ditambah dengan kurangnya gerak. Nah untuk menguranginya, diet anti-inflamasi bisa menjadi jawabannya.
"Makanlah lebih banyak masakan rumahan, cari cara untuk memasukkan sayuran ke dalam masakan, dan hindari gorengan,” ujar Carli.
Dengan melakukannya, bukan hanya peradangan yang berkurang, tapi juga kadar glukosa, lipid, dan trigliserida, yang dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.