Berita Lamongan
Pendekar di Lamongan Lakukan Aksi Brutal, Kakek 60 Tahun Jadi Sasaran, Kini 6 Pendekar Diamankan
Hampir tak pernah berhenti para pendekar di Lamongan Jawa Timur melakukan penganiayaan pengrusakan. Tidak hanya pada mereka yang dianggap sebagai
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Para pendekar di Lamongan Jawa Timur melakukan penganiayaan pengrusakan.
Tidak hanya pada mereka yang dianggap sebagai pesaing antara perguruan silat, namun banyak juga yang tidak ada kaitannya menjadi sasaran amuk para pendekar.
Kejadian terakhir di wilayah hukum Polsek Babat, dua orang menjadi korban amuk massa pendekar salah satu perguruan silat, Sabtu (19/3/2022) dini hari.
Modusnya sama dengan aksi yang dilakukan para pendekar sebelumnya, para pendekar (para pelaku) secara bersama- sama menyerang korban dan warkop dengan membawa senjata tajam.
Tidak berselang lama, sebanyak 6 pendekar yang diduga melakukan penganiayaan pada dua korban ditangkap Polisi.
Baca juga: Sambut Ramadan 2022, Menkopolhukam Mahfud MD Ziarah ke Makam Orang Tuanya di Pamekasan
Seorang kakek bernama Marki (60) warga Dusun Tengger RT 04 RW 02 Desa Tlogorejo Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro menjadi korban hingga kepalanya bocor.
Korban adalah pemilik warung yang dirusak para pelaku. Selain memakai tangan kosong, para pesilat ini juga menggunakan parang.
Sementara seorang pelajar, Vio Berjian (18) warga jalan Pembangunan nomor 47 Desa Bedahan Kecamatan Babat juga menjadi sasaran kebrutalan para pendekar yang senang main keroyok tersebut.
Menurut saksi, MM (17) dan WS (18) yang namanya minta diinisialkan mengungkapkan, gerakan gerombolan pendekar sekitar 100 orang itu semula melakukan konvoi di sepanjang jalan Jombang hingga Tugu Wingko, depan UD Diesel.
Sekitar pukul 22.30 WIB, korban bersama para saksi ngopi di pertigaan tugu wingko depan UD Diesel.
Tiba-tiba datang dari arah selatan, jalan Jombang gerombolan pendekar kurang lebih 100 orang langsung menyerang korban dan merusak warung kopi dengan melempari batu sehingga mengenai kepala korban pemilik warung, Marki mengalami robek pada bagian kepala.
Serangannya begitu cepat tanpa tahu apa penyebab kedua korban dan warung menjadi sasaran pendekar sok jagoan itu.
Selain Marki, Vio Berjian mengalami luka robek pada bagian mulut, luka lecet bagian kaki sebelah kiri dan tangan. Puas merusak warung dan melukai dua korban, gerombolan pelaku melarikan diri ke arah Bojonegoro.
"Kami di warung, tahu-tahu diserang begitu saja," kata saksi korban Vio Berjian.
Dua saksi MM dan WS dibenarkan saksi lainnya, EN (18)."Ya begitulah kenyataannya saat para pendekar beraksi brutal," ungkap saksi EN pada penyidik.
Sebelum melakukan pengeroyokan dan pengerusakan warung di pertigaan tugu wingko Babat, rombongan tersebut sudah melakukan pengrusakan sepeda motor Honda Beat warna biru putih nopol S 4678 JJ milik Mohammad Rizki Mahbula di warung KTS jalan Jombang.
Kemudian para pelaku pecah lari kearah jalan jombang sehingga salah satu pelaku Dimas Vebri Syifa Nasution (18) diamankan oleh anggota TNI AD, Kompi Zon Zipur Babat dan ditemukan barang bukti sebilah celurit.
Sementara 5 pelaku yang melarikan diri berhasil diamankan. Kini ke 6 pelaku
diamankan berikut barang bukti berupa, baru paving, 1 buah celurit, motor Honda Beat dalam kondisi rusak dan 5 unit sepeda motor milik para pendekar pembuat onar.
Kasi Humas Polres Lamongan, Iptu Jinanto dikonfirmasi Surya.co.id (Tribunjatim Network) mengatakan, penyidik sedang mengembangkan penyelidikan peristiwa ini.
"Polisi tegas siapapun dan dari manapun serta kelompok apapun yang terlibat pasti akan ditindak," kata Jinanto, Minggu (20/3/2022).
Pelaku lain yang merasa ikut melakukan tindak pidana melakukan pengeroyokan dan melukai sebaiknya menyerahkan diri.
Penyidik mengantongi siapa diantara mereka yang terlibat." Pastilah akan dibekuk," tandasnya.
Kepada para terduga penganiayaan secara bersama-sama dijerat pasal 170 KUHP.
Aksi brutal ini menyusul aksi serupa, yakni pembacokan terhadap dua korban yang dilakukan oleh dua pendekar di jalan Desa Sarirejo.
Sebelum di Sarirejo, konvoi sembari pengrusakan juga terjadi di Ngimbang. Yang memicu sekitar 700 pendekar menggelar konvoi dan merusak motor serta pengrusakan warung. (Hanif Manshuri)
Kumpulan berita Lamongan terkini