Berita Gresik
Perkuat Tradisi Pesantren Jadi Komitmen Pengurus RMI-NU Gresik 2022-2026
Pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Gresik melakukan taaruf (perkenalan) antar anggota dan pengurus.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Gresik melakukan taaruf (perkenalan) antar anggota dan pengurus.
Memperkuat tradisi pesantren menjadi poin penting dalam taaruf RMI-NU masa khidmah 2022-2026.
Taaruf dihadiri Ketua PCNU Gresik KH Mulyadi serta para pengurus RMI-NU Gresik.
Tradisi pesantren yang sudah berjalan dan harus terus bergerak menghadapi tantangan zaman. Pada era modernisasi, kemajuan teknologi. Komitemen ini disampaikan Ketua RMI NU Gresik Gus Ahmad Mufidsalam.
Tradisi seperti pengajian kitab kuning (Kitabus Shofro') sorogan, perayaan hari santri.
"Termasuk kegiatan pesantren lainnya harus terus kita galakkan," ujarnya, Minggu (20/3/2022).
Baca juga: Pemkab Gresik Beri Subsidi Tiket untuk Santri asal Pulau Bawean yang Pulang Kampung
Kebutuhan pesantren yang komplek, akan dibantu oleh RMI-NU. Karena beberapa pengurus RMI mempunyai latar belakang berbeda-beda. Seperti dokter, ekonom dan profesi lainnya.
"Kami akan berkolaborasi dengan 124 pesantren se- Kabupaten Gresik yang akan menghasilkan pemberdayaan dan pengembangan pesantren hingga ekonomi mandiri pesantren di Kabupaten Gresik," paparnya.
Pihaknya akan melakukan monitoring beberapa pesantren untuk mengembangkan dunia IT. Sebagaimana yang tercantum dalam Maqolah
"Almuhafadatu Ala Qodimis Sholih, Wal Ahdu Bil Jadidil Aslah". Menjaga tradisi ulama salafuna sholih dan mengambil hal yang baru dengan yang lebih baik.
Baca juga: Penyegaran Tubuh Organisasi, MWCNU Sukun Gelar Konferensi 2022 di Ponpes Sabilurrosyad Gasek