Dinyinyiri Dapat Uang dari Ceritakan Masalah Rumah Tangga di Podcast, Mawar AFI Beri Balasan Makjleb

TRIBUNJATIM.COM - Kehidupan Mawar AFI kembali menyedot perhatian beberapa waktu belakangan ini.

Kisah rumah tangganya dengan Steno Ricardo Gaus yang kandas, hingga pernikahan sang mantan suami dengan Susi Latifah eks baby sitter anak-anak mereka menjadi perbincangan hangat di tengah publik yang bak tak ada habisnya.

Mawar AFI beberapa kali cerita kisah hidup di podcast milik sederet rekan artis.

Terbaru, kisah Mawar AFI yang dibongkar di vlog YouTube Denny Sumargo akhirnya tayang dan dengan cepat kembali jadi sorotan warganet.

Beberapa potongan cerita Mawar AFI lantas ramai dibagikan oleh akun-akun gosip di Instagram.

Baca juga: Akhirnya Steno Ricardo Akui Selingkuh? Mawar AFI Singgung Keributan sebelum Cerai: Masalah Perempuan

Salah satunya akun @pembasmi.kehaluan.reall yang membagikan momen Mawar AFI menceritakan perbedaan kemeriahan pernikahannya dulu dengan pernikahan sang mantan suami dan Susi Latifah belum lama ini.

Mawar AFI tak menampik takut akan dituding iri jika membicarakan pernikahan sang mantan suami.

Namun tentu tudingan itu dibantahnya dengan tegas.

“Saya itu takut dibilangnya ‘oh iri kali ya’, nggak nggak iri. Karena saya ikut bayar kalau nikahan saya,” kata Mawar AFI sembari tertawa.

Beragam reaksi pun berdatangan terkait curhatan Mawar AFI kali ini.

Baca juga: Nasib Mawar AFI Kini ‘Bumerang’, Tak Lagi Tuai Simpati? Cuek Tetap Koar-koar Nikahi Pria yang Salah

Bahkan beberapa langsung ditanggapi oleh Mawar AFI, salah satunya saat Mawar dapat komentar nyinyir yang menyebutnya dapat uang dari keliling di podcast rekan artis menceritakan masalah rumah tangganya.

“Di undang podcast jg lumayan kan buat jajan anak2 nya, kan single parent,” ujar seorang netizen.

Mawar AFI tak tinggal diam dan Mawar beri jawaban makjleb.

Ia menjelaskan jika tak semua podcast beri Mawar uang.

Selain itu Mawar AFI juga menegaskan jika kemunculannya justru setelah pernikahan sang mantan suami sudah heboh di tengah publik lebih dulu.