Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2022

Penjelasan Arti Kata 'Hisab' dan 'Rukyat', Metode untuk Menentukan Kapan Awal Puasa Ramadan 2022

Mengenal metode hisab dan rukyat dalam menentukan awal bulan pada kalender Hijriyah. Dilengkapi kapan awal puasa Ramadan 2022 M?.

Editor: Hefty Suud
TribunJatim.com/ Farid Mukarrom
Ilustrasi - Apa itu hisab dan rukyat yang digunakan untuk menentukan awal bulan pada kalender Hijriyah. 

TRIBUNJATIM.COM - Ramadan 2022/1443 Hijriah sebentar lagi tiba. 

Pertanyaan kapan awal puasa Ramadan 2022 M? mulai banyak diperbincangkan.

Seperti diketahui, Indonesia menggunakan metode hisab dan rukyat dalam menentukan awal bulan pada kalender Hijriyah.

Dua metode tersebut digunakan oleh umat Islam karena berbasiskan pada peredaran bulan.

Sehingga, penentuannya dilandaskan pada penampakan hilal atau bulan sabit muda.

Lantas, apa itu arti kata hisab dan rukyat

Baca juga: Link Streaming Sidang Isbat 1 Ramadhan 1443 H, Kemenag akan Umumkan Kapan Awal Puasa Ramadan 2022?

Baca juga: Tips Puasa Ramadan 2022 Bagi Penderita Maag & Asam Lambung, Ada Daftar Makanan yang Harus Dihindari

Arti kata Hisab

Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat.
Anggota tim Rukyatul Hilal memantau hilal penetapan jadwal puasa 2018 di Masjid Al Musari'in, Basmol, Jakarta, Selasa (15/5/2018). Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan 1 Ramadan 1439 H di 95 titik pemantauan yang tersebar di 32 provinsi guna menetukan rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal untuk dimusyawarahkan dalam sidang isbat. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dikutip dari Kompas.com, hisab dapat diartikan dengan penghitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriah.

Ada beberapa rujukan atau kitab yang digunakan untuk metode hisab di Indonesia. Metode hisab juga ada yang menggunakan metode kontemporer.

Caranya, yakni menggunakan rumus-rumus yang ada pada kitab tersebut, seperti bagaimana cara untuk menghitung awal bulan dengan data astronomis yang ada.

Arti kata Rukyat

Ilustrasi rukyatul hilal
Ilustrasi rukyatul hilal (darkroom.baltimoresun.com)

Rukyat adalah aktivitas pengamatan visibilitas hilal (bulan sabit) saat Matahari terbenam menjelang awal bulan di Kalender Hijriah.

Umumnya, metode rukyat digunakan guna menentukan awal bulan Zulhijah, Ramadan, dan Syawal.

Dalam melakukan pemantauan, Kemenag bekerja sama dengan organisasi masyarakat Islam, pakar BMKG, pakar Lapan, dan pondok pesantren yang telah melakukan penghitungan di wilayahnya.

Penghitungan tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya "salah lihat".

Sebab, jika tinggi hilal berada di bawah 2 atau 4 derajat, maka kemungkinan obyek yang dilihat bukan hilal, melainkan bintang, lampu kapal, atau obyek lainnya.

Hilal bisa dilihat dengan ketinggian minimal 2 derajat, elongasi (jarak sudut matahari-bulan) 3 derajat, dan umur minimal 8 jam saat ijtimak. 

Baca juga: Siapa Saja yang Wajib Membayar Utang Puasa Ramadan? Dilengkapi Niat Puasa Qadha Ramadan dan Artinya

Baca juga: Niat Gabung Puasa Qadha Ramadan dengan Puasa Senin Kamis, Bolehkah? Simak Penjelasan Buya Yahya

Kapan Ramadan 2022?

1. Muhammadiyah

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/2/2022), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1443 H jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.

Hal itu tercantum pada Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H yang ditandatangani Prof Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Agung Danarto selaku Sekretaris.

Selain itu, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1443 H atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022.

Sedangkan, 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Kamis Pahing, 30 Juni 2022 M, sehingga warga Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijah) pada Sabtu Legi, 9 Juli 2022 M.

Baca juga: 5 Tradisi dalam Menyambut Bulan Ramadan di Pulau Jawa, Megengan di Jatim hingga Dandangan di Kudus

2. NU dan Kemenag

Sementara itu, Nahdlatul Ulama (NU) menentukan awal ibadah puasa melalui pelaksanaan rukyatul hilal yang dilakukan di sejumlah titik di seluruh Indonesia.

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU (LF PBNU) yang akan melakukan perhitungan terhadap hilal Ramadan 1443 H nanti.

Kemudian, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menentukan awal Ramadan dengan pengamatan hilal di seluruh wilayah Indonesia.

Sidang isbat pun akan diselenggarakan terbagi menjadi tiga tahap, yakni:

  • Pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1443 H oleh anggota Rim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.
  • Sidang isbat awal Ramadan yang akan digelar setelah Salat Maghrib Konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama.
  • Sidang isbat (penetapan) awal Ramadan 1443 H dijadwalkan pada Jumat tanggal 1 April 2022 yang bertepatan dengan 29 Sya'ban 1443 H.

“Karena masih pandemi, sidang akan kembali digelar secara hybrid, dalam arti gabungan antara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Senin (14/3/2022).

Kamaruddin menjelaskan, secara luring sidang isbat akan digelar di Auditorium HM. Rasjidi Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Hisab dan Rukyat, Metode Penentuan Awal Ramadhan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved