Berita Viral
Kisah Anak 6 Tahun Lenyap di Hutan Amazon, Sebulan Kemudian Ditemukan Hidup, Tubuh Sudah Tak Sama
Beginilah kisah anak 6 tahun yang lenyap di hutan Amazon tetapi akhirnya ditemukan sebulan kemudian dalam keadaan hidup.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Beginilah kisah anak 6 tahun lenyap di hutan Amazon dan sebulan kemudian ditemukan hidup.
Saat ditemukan, tubuhnya sudah banyak yang tak sama seperti sebelumnya.
Hidup anak-anak ini seolah seperti mukjizat.
Hutan Amazon merupakan hutan dengan jenis binatang liar paling beragam di dunia.
Tentu saja, bertahan hidup di hutan belantara bagi seorang manusia bisa dikatakan sangat tidak mungkin.
Baca juga: Akhirnya Terkuak Nasib Kartika Hater Ayu Ting Ting, Umi Kalsum & Rozak Tetap Tak Maafkan? Ayu: Doain
Kemungkinan paling besar akan menjadi santapan hewan-hewan buas dan liar.
Tetapi, tidak dengan para bocah ini.
Kisah mereka viral dan kini tengah ramai disoroti publik.

Para bocah yang tersesat di Hutan Amazon ini adalah seorang bocah 6 tahun dan 8 tahun.
Tak ada yang menyangka mereka berhasil ditemukan dalam keadaan hidup.
Namun, bagian tubuh dan penampilan dua bocah ini sangatlah berbeda.
Setelah hampir satu bulan menghilang, keduanya ternyata masih hidup.
Mereka ditemukan di dekat Desa Palmeira, Brazil, sejauh 35 km dari lokasinya menghilang.
Itu berarti, keduanya berusaha untuk bertahan hidup.
Baca juga: Cerita Suku Wanita Amazon yang Hidup Tanpa Pria, Cara Mereka Bisa Hamil & Punya Anak Terkuak
Glauco (6) dan Gleisen (8) pergi meninggalkan rumahnya di Manicore, Brazil pada tanggal 18 Februari 2022.
Kala itu, mereka berencana untuk menangkap burung di hutan dekat rumah.
Akan tetapi, keduanya tak kunjung pulang.
Sekitar 260 orang dikerahkan untuk mencari bocah usia 6 dan 8 tahun itu di belantara Hutan Amazon.
Baca juga: Nasib Mawar AFI Kini ‘Bumerang’, Tak Lagi Tuai Simpati? Cuek Tetap Koar-koar Nikahi Pria yang Salah
Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Terlebih lagi cuaca saat itu sedang musim hujan.

Pemerintah setempat terpaksa menyudahi upaya pencarian pada tanggal 26 Februari 2022.
Penduduk lokal tetap berusaha untuk menelusuri hutan meski kemungkinan bocah-bocah tadi ditemukan sangat kecil.
Akan tetapi, keluarga Glauco dan Gleisen tak pernah pupus harapan.
Beruntung, setelah 27 hari yang mencekam, mereka akhirnya ditemukan.
Seorang pria yang sedang menebang pohon tak sengaja mendengar tangisan anak-anak dari dalam hutan.
Ia lantas bergegas memeriksa sumber suara dan menemukan Glauco dan Gleisen, tersungkur lemah di atas tanah.
Tempat itu terletak sejauh 35 km dari lokasi keduanya menghilang semula.
Baca juga: Nasib Mawar AFI Kini ‘Bumerang’, Tak Lagi Tuai Simpati? Cuek Tetap Koar-koar Nikahi Pria yang Salah
Ini berarti bocah-bocah belia tersebut berhasil bertahan hidup di dalam hutan belantara tanpa bantuan siapapun selama hampir 1 bulan.
Mereka ditemukan dalam kondisi kurus kering dan dehidrasi.
Kulit keduanya juga dipenuhi gigitan serangga dan luka goresan.
Glauco dan Gleisen sontak dilarikan ke IGD, di mana mereka bertemu kembali dengan keluarganya.
Baca juga: Nasib Artis Pernah Melarat Jadi Sopir, Perjuangannya Tidak Instan, Kini Tuai Hasil: Sukses Mendunia
"Mereka kurang gizi, dan memiliki infeksi pada kulit, telinga dan punggung," ujar Eugino Taveres, Dokter Pediatrik Rumah Sakit Manaus, dikutip dari CNN Brazil.
Beberapa sumber mengatakan bahwa bocah-bocah itu bertahan hidup dengan meminum air hujan dan sungai.
Makanan yang mereka konsumsi hanyalah buah-buahan liar bernama Sorva.
Gleisen, yang berumur 8 tahun, sempat harus menggendong adiknya karena Glauco tidak bisa berjalan.
Akan tetapi, mereka berdua akhirnya ambruk lantaran tak kuat.
Untungnya, Glauco dan Gleisen mendengar suara pohon dipotong dari kejauhan.
Baca juga: Nasib Artis Nyentrik Dulu Hamil di Luar Nikah, Pacar Tak Nikahi Malah Selingkuh, Penampilannya Beda
Mereka menggunakan sisa-sisa tenaganya untuk berteriak minta tolong.
Suara 'tangisan' itulah yang menyelamatkan nyawa keduanya.
Meskipun ini bukan pertama kalinya seseorang bertahan hidup di Hutan Amazon, fakta usia mereka yang masih sangat belia membuat kabar ini jadi pembicaraan hangat.
Terakhir dikabarkan. kondis Glauco dan Gleisen sudah membaik dan dapat kembali mengonsumsi makanan padat.
Keduanya diharapkan bisa pulih secara total.
Baca juga: Nasib Presenter 4 Kali Nikah, Akui Playboy, Akhirnya Kuak Alasan Peduli pada Eks Ibu Mertua: Keramat
Hutan Amazon memang sangat menakjubkan juga sangat misterius di dalamnya.
Hutan ini diketahui memiliki penduduk suku asli.
Pedalaman Hutan Amazon ternyata didiami oleh suku yang hanya berisi kaum wanita saja.
Sebuah suku di pedalaman Amazon ini hanya memiliki anggota perempuan saja, uniknya suku ini bisa memiliki keturunan dan anak.
Padahal menurut beberapa cerita yang berkembang, tak ada satupun anggota pria dalam kelompok suku tersebut.

Menurut Coco01.net seperti dikutip dari Tribunnews, Hutan Amazon pada dasarnya adalah hutan tropis terbesar di dunia yang membentang ke beberapa negara.
Baca juga: Cerita Suku Wanita Amazon yang Hidup Tanpa Pria, Cara Mereka Bisa Hamil & Punya Anak Terkuak
Hutan ini menyimpan banyak misteri yang hingga kini sangat sedikit kita ketahui, satu di antaranya adalah kisah suku perempuan Amazon di dalamnya ini.
Mayoritas diisi oleh perempuan serta hidup di hutan liar yang buas, membuat suku ini sangat tangguh tanpa adanya pria.
Mereka melarang laki-laki termasuk bayi laki-laki berada di dalam koloninya.
Nyaris semua anggota suku ini disebutkan sebagai wanita yang perkasa dan pandai bertarung laiknya seorang prajurit.
Tetapi yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, bagaimana bisa suku ini terus memiliki keturunan sementara semua penduduknya adalah wanita.

Ternyata ada trik khusus yang dilakukan oleh suku ini untuk mendapatkan keturunan.
Ketika seorang wanita sudah masuk usia menikah, mereka harus melakukan sesuatu agar memperoleh keturunan.
Caranya adalah, wanita-wanita itu akan diminta untuk mengintai suku lain yang ada kaum prianya.
Mereka akan mencari pria perkasa dan ketika saatnya tiba, lalu mereka menyerang kaum tersebut dan menculik pria yang sudah mereka incar.
Pria itu kemudian diculik dan dijadikan suami 'satu malam' hanya untuk membuat wanita-wanita suku tersebut hamil.
Ketika positif hamil, pria-pria yang diculik dikembalikan kepada suku mereka.
Namun, jika yang lahir adalah bayi laki-laki mereka akan membuangnya ke hutan.
Sebaliknya jika yang lahir adalah wanita, ia akan dirawat dan dibesarkan serta dijadikan prajurit wanita yang tangguh.
Menurut cerita suku ini mampu membuat bangsa Yunani kewalahan ketika menghadapi suku wanita Amazon ini.
Kebiasaan gila wanita Amazon ini adalah memotong sebelah payudarannya, dengan tujuan lebih mudah saat memanah, dengan permukaan dada yang rata akan membuatnya fokus memanah.
Para Ibu dari suku wanita Amazon ini mendidik anaknya dengan sangat keras supaya menjadi ksatria yang hebat hingga dilatih menggunakan senjata.
Namun, kenyataan tentang kisah para wanita Amazon ini banyak yang yang meyangkalnya dan diangap hanya legende.
Pasalnya hampir tidak ditemukan bukti nyata berupa peninggalan maupun eksistensi mereka.
Menurut sebagian sejarawan, suku wanita Amazon ini sengaja diciptakan sebagai dongeng atau legenda, terlepas dari benar tidaknya keberadaan mereka.
Namun tak sedikit pula ada yang percaya bahwa mereka benar-benar ada, karena catatan tentang mitologi ini memang ada.
Penyebab tak ada pria di dalamnya
Menurut kepercayaan Yunani kuno, wanita Amazon sangat membenci para pria.
Bagi mereka, laki-laki hanyalah sampah yang tak berguna.
Makanya, mereka kemudian memutuskan untuk tidak bergantung kepada pria dan mulai mengasah dirinya.
Sehingga yang terjadi adalah superioritas wanita Amazon yang tinggi.