Ditlantas Polda Jatim Jelaskan Sejumlah Jalur Alternatif Hindari Jembatan Balun Lamongan yang Ambles

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ditlantas Polda Jatim berupaya mengoptimalkan jalur alternatif kendaraan untuk menghindari ruas jalan Jembatan Balun Lamongan yang ambles. 

Kasubag Renmin Ops Ditlantas Polda Jatim, Kompol Argo Budi Sarwono mengatakan, pihaknya berupaya mengoptimalisasi jalur alternatif yang tersedia. 

Mulai dari arus kendaraan yang melintas dari jalur utara, yakni Jalan Daendels, Jalan Paciran yang menghubungkan hingga ke kawasan Wisata Bahari Lamongan (WBL). 

Kemudian, arus kendaraan yang menuju ke arah barat masuk Kabupaten Tuban, bisa melalui Jembatan Logung untuk masuk ke Jalan Manunggal Utara. Atau bisa menggunakan jalur Jombang, yang melalui Jalan Ploso. 

Sedangkan untuk arus kendaraan yang menggunakan jalur Lamongan, dapat melalui jalur Kecamatan Sugio, Kedungpring, Babat, untuk menuju ke arah Kabupaten Tuban. 

Argo tak menampik jalur alternatif tersebut cenderung melingkar panjang, sehingga memakan waktu tempuh yang semakin lama. 

Namun, hanya dengan jalur alternatif tersebut, beban kepadatan yang terjadi di Jalan Daendels akibat pengalihan arus lalu lintas, dapat terurai. 

"Keterpaduan alternatif ini untuk mengurai kepadatan yang ada. Sehingga kepadatan parah di Daendels ini," katanya saat ditemui awak media di Mapolda Jatim, Rabu (30/3/2022). 

Argo mengimbau masyarakat bisa memanfaatkan ruas jalan alternatif yang sudah disediakan informasi oleh pihak kepolisian stakeholder terkait. 

Kalau semua kendaraan sebagian besar melintas di Jalan Daendels; dari Jalan Manyar, Jalan Paciran, yang nanti tembus di Tuban, Jalan Manunggal Utara, maka dapat dipastikan beban kepadatannya akan terlalu berat. 

Sehingga, lanjut Argo, pengendara bisa memanfaatkan jalur tengah. Yakni, sebelum tiba di jembatan lokasi tempat kejadian perkara (TKP); amblesnya Jembatan Balun, juga bisa melalui Jalur Lamongan, melalui Kecamatan Sugio. 

"Tentunya pembagian yang teratur antara kendaraan pribadi, kecil atau berat, bisa dilakukan secara simultan dan seimbang. Insyaallah bisa mengurai dan mengurangi beban kepadatan sehingga bisa lancar, sembari menunggu proses perbaikan jembatan menjadi lebih sempurna," pungkasnya.