Berita Gresik
Nikmatnya Bongko Kopyor, Menu Buka Puasa khas Gresik yang Miliki Rasa Manis dan Legit
Kuliner khas Gresik yang cocok untuk menu berbuka puasa adalah bongko kopyor. Kudapan yang manis dan legit itu mudah dijumpai di tepi jalan. Salah sat
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Kuliner khas Gresik yang cocok untuk menu berbuka puasa adalah bongko kopyor. Kudapan yang manis dan legit itu mudah dijumpai di tepi jalan. Salah satunya di sepanjang jalan Gresik Kota Baru (GKB).
Salah satu bongko kopyor adalah yang masih eksis adalah bongko kopyor bu Fatonah. Penerus usaha bongko kopyor Rohmatul Agustina.
Setiap bulan ramadan, rumahnya yang berada di Desa Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik sibuk membuat bongko kopyor.
Siang hari menjadi waktu yang super sibuk membuat bongko kopyor di dapur, sebelum dijajakan sebagai kudapan berbuka puasa.
Usaha bongko kopyor sudah turun temurun sejak nenek buyutnya. Rohmatul Agustina adalah generasi keempat membuat bongko kopyor.
Bongko kopyor terdiri dari irisan buah nangka, roti, pisang, kelapa muda dan air santan kepala. Kemdian dibungkus daun pisang dan dimasukkan ke dalam tungku.
Baca juga: Nasib Penjual Bongko Kopyor Kuliner Gresik Saat Ramadhan, Pandemi Corona Bikin Omzet Turun Drastis
"Aromanya sudah wangi artinya sudah masak, siang diangkat," ujarnya, Kamis (7/4/2022).
Saat ini banyak yang memesan bongko kopyor dengan kemasan plastik.
Bagi Tina, dia tetap melestarikan kemasan alami dari daun pisang seperti generasi sebelumnya.
Selama ramadan, Tina mampu memproduksi 100 bungkus lebih bongko kopyor. Satu bungkusnya dijual seharga Rp 7 ribu.
Kemudian diambil para pedagang sebelum dijajakan menggunakan sepeda motor di tepi jalan.
"Alhamdulilah omzet sampai jutaan rupiah," terangnya.
Selain memproduksi bongko kopyor, dia juga memproduksi menu takjil lainnya. Seperti tetel bumbu, bongko iwak, bongko pudak dan srikaya.
Baca juga: Nikmatnya Bubur Mudhor Buat Masyarakat Tuban Rela Antre, Banyak yang Pulang dengan Tangan Kosong