Berita Surabaya
Pentolan Bonek Sebut Surabaya Kota Bonek, Tak Ada Ruang Bagi Gengster yang Resahkan Masyarakat
Belakangan ini aksi tawuran antar kelompok gengster di Surabaya kembali marak. Bahkan, satu remaja di Tambak Asri, jatuh sebagai korban usai
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Firman Rachmanudin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Belakangan ini aksi tawuran antar kelompok gengster di Surabaya kembali marak.
Bahkan, satu remaja di Tambak Asri, jatuh sebagai korban usai dibacok pada bagian tangannya oleh lawan kelompoknya.
Menanggapi itu, salah satu pentolan Bonek, Ahmad Husin alias Cak Conk buka suara.
Ia menegaskan, Surabaya adalah kotanya Bonek, bukan Gengster yang kerap bikin resah warga.
"Surabaya kota Bonek. Bonek sebagai representasi warga Surabaya tentu sangat geram melihat aksi gengster yang tak mencerminkan mentalitas Surabaya," sebut Cak Conk, Jumat (8/4/2022).
Baca juga: Kehilangan Satu Pemainnya, Arema FC Ungkap Sikap Mereka: Banyak Faktor Jadi Pertimbangan
Sebagai langkah kongkrit, Bonek memastikan hadir guna menjaga kondusifitas kota Surabaya dengan memberikan edukasi sekaligus psywar kepada akun-akun gengster yang meresahkan di media sosial.
"Analisa kami, gengster ini muncul setelah akun-akun media sosial mereka aktif untuk menunjukkan eksistensi. Mereka melakukan aksi tawuran atau teror lalu direkam sebagai konten ajang psywar lawan," sebutnya.
"Beberapa akun bonek juga mulai memberikan psywar dan edukasi juga melalui media sosial. Beberapa juga yang menemukan aksi itu di lapangan, kita koordiasikan dengan pihak kepolisian," imbuhnya.
Ia juga berharap, seluruh elemen masyarakat bukan hanya Bonek, turut serta memerangi aksi gengster ini dengan cara yang beradab.
"Elemen masyarakat dari tokoh, ormas, perkumpulan di kampung, karang taruna, mari gotong royong jogo Suroboyo dari aksi gengster. Mereka ini kebanyakan anak di bawah umur yang butuh perhatian. Kalau semua ikut menyuarakan, saya yakin ruang mereka pasti akan sempit dan menghilang dengan sendirinya," terangnya.
Terkahir, Cak Conk juga menggantungkan harapan kepada aparat penegak hukum untuk memberi efek jera bagi para pelaku gengster yang tertangkap mrski di bawah umur.
"Buat Pemrintah Kota Surabaya dengan Satpol PP dan Linmasnya. Optimalkan patroli rutin di wilayah rawan. Jangan cuma menertibkan warkop, ini kalau dibiarkan Surabaya bakal tidak lagi nyaman. Lalu buat Kepolisian, kami minta tegas, beri efek jera meski kebanyakan pelaku ini anak di bawah umur," tandasnya.
Terpisah, Kasat Intelkam, Polrestabes Surabaya, Kompol Edi Hartono menyambut baik langkah masyarakat dalam membantu kepolisian untuk menjaga kondusifitas kota Surabaya.
Ia meminta, agar masyarakat baik dari kelompok Bonek maupun lainnya yang menemukan aksi tawuran atau gangguan ketertiban lainnya, sesegera mungkin melaporkan ke pihak berwajib,tanpa melakukan aksi main hakim sendiri.