Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Bupati Ponorogo Bicara Soal Reaktivasi Jalur Kereta Api Madiun-Slahung hingga Solusi TPA Mrican

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali memaparkan arah penataan ruang dan wilayah di Ponorogo 20 tahun ke depan

Istimewa/TribunJatim.com/Pemkab Ponorogo
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, 2021. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali memaparkan arah penataan ruang dan wilayah di Ponorogo 20 tahun ke depan

Kang Giri sapaan akrabnya mengatakan penataan ruang dan wilayah ini harus segera dibahas.

Terutama rencana pembangunan strategis yang melibatkan hajat hidup orang banyak.

Salah satu yang disinggung Kang Giri adalah reaktivasi jalur kereta api (KA) Madiun-Slahung.

Pengaktifan ulang jalur kereta api uap Jaladara di zaman sepur kluthuk itu tak lagi dapat ditawar lantaran sudah tertuang dalam RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) Jatim dan RTRW Nasional.

"(Reaktivasi KA Madiun-Slahung) ini perlu pembahasan mendalam tentang aset-aset dan infrastruktur yang akan dilewati jalur kereta api ini. Tanpa kecuali dampak sosial yang dirasakan masyarakat sekitar," kata Kang Giri, saat rapat Paripurna DPRD Ponorogo menjawab pandangan fraksi-fraksi atas usulan eksekutif mengubah Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Sabtu (10/4/2022).

Baca juga: Terjaring Razia saat Sahur, 50 Kendaraan Roda Dua Diamankan Polres Ponorogo

Dalam kesempatan itu, Kang Giri juga membahas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Mrican, Jenangan yang sudah penuh bahkan overload.

Selain memanfaatkan sampah untuk pembuatan briket, kedepan, Sugiri akan mengarahkan pengelolaan sampah pada sistem lahan urug terkendali (controlled landfill). 

"TPA baru juga akan dibangun, masih di wilayah Kecamatan Jenangan," lanjut orang nomor satu di Kabupaten Ponorogo ini.

Selain di hilir, Sugiri juga mendorong pengurangan sampah dari hulu melalui pengolahan limbah rumah tangga di tingkat rukun tetangga (RT).

Baca juga: Apel ke Rumah Pacar, Pemuda di Surabaya Ini Bernasib Apes, Motor Raib saat Ditinggal Ngobrol

Serta pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) sampah, TPS reduce, reuse, recycle (TPS3R), dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di seluruh kecamatan.

"Harapannya dari proses ini akan menghasilkan kompos yang bernilai ekonomis," jelas Kang Giri.

Ia juga telah merencanakan perluasan ruang terbuka hijau (RTH) yang berupa taman kota, taman hutan kota, dan taman median jalan di sejumlah titik di sudut Bumi Reog.

Dengan penataan ruang dan wilayah yang apik, Sugiri juga berharap bisa menarik investor untuk menanamkan modalnya di Ponorogo yang muaranya pada kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Bocah di Kota Madiun Dianiaya Tetangga hingga Kepala Berdarah, Polisi Sebut Ada Upaya Jalur Damai

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved